Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Mencicipi Resto-resto Baru

Kompas.com - 10/05/2009, 08:25 WIB

Akhir pekan mau jalan-jalan ke mana? Ini tentu pertanyaan yang sering muncul di benak orang-orang sibuk yang ingin menghabiskan akhir pekan dengan acara yang menyegarkan jiwa raga.

Makan di luar menjadi pilihan utama kegiatan yang paling banyak dilakukan pada akhir pekan. Iyalah, yauw…! Ke mana pun kita pergi pada akhir pekan, pasti ada acara makan-makan.

Nah, untuk makan di luar, yang seru adalah mencicipi restoran baru. Kalau restoran yang sudah eksis, tetapi belum pernah mencicipi, tentu kita sudah tahu bagaimana kira-kira rasanya. Jika melihat banyak antrean, tentu restoran itu enak dan patut dicoba. Namun, kalau restoran terlihat sepi pada jam makan, patut dipertanyakan, apa yang salah dari resto itu.

Untuk restoran baru, pencinta kuliner tidak punya patokan sama sekali. Namun, bukan pencinta kuliner namanya kalau tidak berani mencoba. Ahli kuliner Rudy Choirudin pernah mengatakan, setiap bulan ada 1.000 restoran baru lahir di Jabotabek, tetapi yang tutup juga banyak.

Banyaknya restoran yang tumbuh satu per satu akan diseleksi oleh alam melalui lidah pencinta kuliner. Jika pencinta kuliner suka sajian resto itu, mereka akan menjadi agen pemasaran paling ampuh.

Tentu tidak sekadar rasa yang akan menjadi referensi pencinta kuliner. Atmosfer restoran, interior, tema, dan juga pelayanan akan menjadi bahan pertimbangan mereka. Maka, tidak heran restoran-restoran baru mengusung tema yang berbeda.

Misalnya saja Pedal Bistro di kawasan Sudirman Central Business Distric (SCBD). Bistro yang menyajikan masakan Barat dan Indonesia ini lahir karena pemiliknya sangat gemar bersepeda. Semua interior di kafe ini adalah pernak-pernik sepeda.

Kehadiran bistro bertema sepeda ini seolah senada dengan dua toko sepeda yang ada di dekatnya. ”Kami memang penggemar sepeda. Setiap minggu kami bersepeda bareng keliling Jakarta. Selain itu, kami juga sering nongkrong bareng. Nah, daripada hanya nongkrong dan bingung mencari tempat nongkrong yang asyik, dibuatlah bistro ini,” kata Farid Aidid, salah satu pemilik Pedal Bistro.

Menu yang ditawarkan tidak banyak. Sebagian besar adalah menu kegemaran pencinta sepeda yang tergabung dalam Ikatan Penggiat Olahraga Sepeda Jakarta. ”Kalau siang kami sediakan nasi goreng kampung, nasi goreng cumi, sop buntut. Tetapi kalau malam, kami menyediakan steik, pasta, dan makanan ala Barat,” kata Farid.

Farid yang mendirikan bistro itu bersama tiga kawannya, yakni Jenny, Perry, dan Adit, yakin restorannya bakal ramai. Alasannya, mereka sudah mempunyai pasar, yaitu komunitas penggemar sepeda dan para profesional yang bekerja di kawasan bisnis SCBD. Selain itu, koki masak yang mereka pekerjakan adalah koki berpengalaman dari resto-resto terkenal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com