Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuatnya Rasa Rempah Si Jambronk

Kompas.com - 27/03/2010, 08:39 WIB

KOMPAS.com- Beras itu dimasukkan dalam wajan bersama air, gula, garam, sereh, dan daun jeruk. Setelah diaduk-aduk hingga airnya habis, nasi didiamkan selama 15 menit. Setelah dimasukkan dalam alat pengukus selama satu jam, nasi pun siap disajikan.

Demikian proses memasak hidangan yang disebut nasi jambronk. Karena itu, tak heran jika rasa rempah-rempahnya sangat kuat. Hidangan itu merupakan andalan rumah makan Nasi Jambronk & Nasi Bumbung di Jalan Gatot Subroto nomor 46 A, Bandung.

Manager Marketing Nasi Jambronk & Nasi Bumbung, Saryana, mengatakan, menu favorit lainnya yakni nasi bumbung. Nasi itu dimasak dengan memasukkan beras ke dalam potongan bambu berukuran 15 sentimeter (cm) dan diameter enam cm.

Beras itu dicampur potongan wortel, daun bawang, telur, ikan asin, gula, garam, dan kecap. Bambu ditutup lalu dikukus selama 30 menit. Harga nasi bumbung atau jambronk seporsi mulai Rp 11.500 dengan pilihan lauk bebek, ayam, udang, lele, cumi, telur, dan empal.

Lauk dihidangkan setelah melalui pengolahan selama 1,5 jam. Proses dimulai dengan mencampur laos , jahe, gula, dan sereh dalam air mendidih. Daging untuk lauk lalu dimasukkan dan dimasak selama satu jam. Setelah itu, daging didiamkan selama 15 menit, diangkat, dan siap digoreng atau dibakar. Proses itu membuat daging terasa empuk.

Dalam sehari, hampir 100 porsi nasi bumbung dan jambronk dipesan. Rumah makan yang buka pukul 10.00-22.00 sejak November 2009 itu juga melayani pesan antar. Selain di Bandung, Nasi Jambronk & Nasi Bumbung juga ada di Jakarta, Yogyakarta, dan Lampung. Menurut Saryana, keberadaan rumah makannya diharapkan menambah khasanah kuliner di Bandung. (Dwi Bayu Radius) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com