Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Danau Batur Hapus Citra Buruk...

Kompas.com - 17/03/2011, 18:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah pariwisata kawasan Danau Batur, Kintamani, Bali, kini telah berubah. Dulu di kawasan ini beredar cerita-cerita ketidakramahan penduduk setempat kepada wisatawan. "Semua cerita yang ada di Kintamani, khususnya tentang sewa perahu atau masuk ke daerah Trunyan, sudah tidak seperti sebelum tahun 2009. Sudah berubah 99,9 persen," kata Direktur Produk Pariwisata Kemenbudpar Achyaruddin kepada Kompas.com, Kamis (17/3/2011).

Ia menuturkan saat ini penduduk setempat sudah ramah kepada wisatawan. "Tidak ada lagi kebohongan, tidak ada itu matikan perahu di tengah danau lalu minta tambahan bayaran, dan masuk Trunyan tidak ada pungutan-pungutan," ungkapnya.

Ia mengaku dulu pernah mengalami sendiri kejadian tak mengenakan saat berwisata ke Trunyan. "Saya juga pernah dimatikan mesin perahunya dan diminta tambah bayaran baru dihidupkan," kenangnya.

Namun, beberapa bulan belakangan ia mendengar bahwa kondisi di Danau Batur sudah berbeda. Karena penasaran, ia pun pergi ke Danau Batur pada Januari 2011. "Saya datang sebagai mistery guest. Bukan sebagai direktur atau orang Budpar, jadi turis biasa saja. Saya sempat mengobrol dengan penduduk. Jadi saya sudah buktikan sendiri," jelasnya.

Menurut Achyaruddin, perubahan tersebut dapat terwujud karena adanya komitmen antara masyarakat dan pemerintah daerah. Tak hanya itu, wujud fisik pun mengalami perubahan.

Achyaruddin menambahkan, dermaga di Danau Batur diperbaiki menjadi lebih bagus. Begitu pula dengan jalanan pun diperbarui. Selain itu, perahu-perahu dipercantik dengan cat baru untuk menarik wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com