Menurut Muji (47), salah satu penjual rujak soto di wilayah Kelurahan Taman Baru kepada Kompas.com mengaku sengaja ikut berpartisipasi dalam acara yang digelar Pemkab Banyuwangi. "Banyak yang bilang penjual rujak soto nggak bisa ikut serta membangun Banyuwangi. Nah dengan ikut acara ini kita ikut mengenalkan Banyuwangi," jelasnya.
Lantas Muji menjelaskan cara membuat rujak soto. "Seperti rujak sayur pada umumnya, bumbunya kacang, petis, udang, garam, gula merah, hingga pisang klutuk. Kalo pelengkapnya sayur-sayuran. Setelah di campur kemudian disajikan dengan siraman kuah soto dan isinya yaitu daging babat sapi," jelasnya.
Untuk pedas disesuaikan dengan pesanan. Sedangkan untuk pelengkap tambahan biasanya ada telur asin dan kerupuk ikan dan lontong. "Kalau ditanya rasanya campur. Pedas, gurih, asin, kenyang juga di perut," katanya.
Sementara itu Herpien, salah satu warga Banyuwangi kepada Kompas.com mengaku sengaja datang ke festival rujak soto bersama keluarganya. "Kalau makan rame-rame kan lebih nikmat. Semoga tiap tahun ada fetival kuliner seperti ini lagi dengan makanan khas yang lain," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi, Alief Rahman Kartiono menjelaskan selain rasa, yang dinilai adalah cara mengulek, mengolah bumbu termasuk proses pembuatan sampai dengan penyajian yang membutuhkan waktu sekitar 15 menit. "Semoga saja dengan Festival Rujak Soto ini, kuliner Banyuwangi juga semakin dikenal oleh masyarakat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.