Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhir Pekan Bersama Gajah di Sebelat Bengkulu

Kompas.com - 22/11/2015, 07:48 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Hujan masih membekas di jalan becek, kendaraan roda dua yang dikendarai KompasTravel sangar melumat jalur yang berujung pada Taman Wisata Alam (TWA), Pusat Latihan Gajah (PLG), Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Menuju lokasi ini dari Kota Bengkulu memakan waktu sekitar empat jam dapat menggunakan kendaraan mobil dan motor. Desa Sukabaru merupakan kawasan terakhir sebelum mencapai lokasi itu. Tepat di ujung desa terdapat Sungai Sebelat yang memisahkan antara permukiman penduduk dengan kawasan pelatihan gajah.

Menghubungkan kawasan pelatihan dengan permukiman terakhir penduduk adalah jembatan, sayang sejak tahun 2006 jembatan terputus akibat abrasi sungai dan meluapnya arus sungai. Sehingga untuk menyebrang ke lokasi pelatihan gajah disiapkan satu perahu atau diseberangkan dengan gajah dibantu pawang tentunya.

KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Seekor gajah membawa kayu bersama pawang menyeberangi sungai di Taman Wisata Alam (TWA), Pusat Latihan Gajah (PLG), Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Lelah menggeber kendaraan serta merta lenyap saat mata dimanjakan dengan hamparan Sungai Sebelat yang jernih dan deras, sementara di seberang sungai terlihat beberapa gajah jinak yang telah dilatih oleh pawang dibawah naungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Provinsi Bengkulu.

Untuk masuk ke kawasan ini pengunjung sudah pasti harus mendaftar dan membayar biaya administrasi. Jika anda hendak bermalam ada beberapa mess yang jika beruntung kosong, namun ada baiknya perlengkapan kemping juga disiapkan.

"Wisata di sini pengunjung dapat mandi, bermain bersama gajah yang memang telah jinak, atau memberi makan gajah," kata Nainggolan, salah seorang pawang gajah.

Para pawang gajah dengan senang hati akan mengajak anda mengelilingi hutan di kawasan itu bersama gajah, jika diminta. Sebuah petualangan yang menyenangkan.

KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Pengunjung pusat latihan gajah di Taman Wisata Alam (TWA), Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
TWA PLG Sebelat, memiliki luasan kawasan hutan mencapai 7.735 hektare, memiliki 15 ekor gajah jinak, dan dua ekor harimau Sumatera yang masih menjalani masa rehabilitasi akibat berkonflik dengan manusia.

"Untuk satwa Harimau Sumatera tidak bisa diganggu karena mereka masih dalam proses rehabilitasi, seminimal mungkin jangan sering kontak dengan manusia. letaknya di kandang rehabilitasi," ujar pawang gajah lainnya, Sugeng.

Di kawasan ini listrik hanya ada pada malam hari menggunakan jenset yang menerangi kawasan mess, ada fasilitas TV, ruang pertemuan hingga dapur umum. Sebenarnya fasilitas ini diperuntukkan bagi 30 pawang gajah yang bekerja secara bergantian.

Berkunjung di kawasan ini akan kurang lengkap tanpa bermalam, menikmati malam di kawasan ini sungguh menyenangkan ditingkahi oleh endusan gajah yang kadang cukup mengejutkan.

KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Neloson dan Dino, dua gajah jinak di Pusat Latihan Gajah, Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Puas menjelajahi kawasan ini di Desa Sukabaru sebelum meninggalkan kawasan ini bolehlah kiranya anda singgah di rumah Anang Widyatmoko, ia seorang pelukis yang bahan dasar lukisannya bukan dari cat namun dari kotoran gajah.

Jika beruntung anda dapat membawa pulang koleksi lukisan Anang yang laris manis dipesan oleh banyak pihak di luar Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com