"Ombak laut yang tenang itu bulan Juni sampai Agustus. Kalau Desember sampai awal Maret itu ombaknya tidak bagus, sering hujan juga," kata Guest Activity Coordinator di Plataran Komodo Resort and Spa, Julianus Ebol pasca acara Penanggulangan Sampah di Labuan Bajo oleh BNI dan Plataran di Labuan Bajo, Kamis (29/3/2018).
Selain ombak yang tenang, Juni sampai Agustus juga menjadi bulan yang tepat untuk melihat komodo. Sebab pada Juni sampai Juli merupakan masa kawin komodo. Masa kawin komodo ini hanya terjadi dua bulan sepanjang tahun. Jadi ini merupakan momen langka.
"Saat musim kawin, kalau beruntung bisa lihat komodo jantan berkelahi untuk memperebutkan komodo betina. Nah tapi saat musim kawin juga, banyak komodo yang masuk hutan untuk kawin," kata Ranger Taman Nasional Komodo, Sulaiman. Ia mengatakan pada bulan September banyak betina komodo yang hamil.
Namun ada pertimbangan lain saat pergi ke kawasan Taman Nasional Komodo pada Juni sampai Agustus. Oleh karena itu musim terbaik, jumlah wisatawan meningkat pesat di Labuan Bajo sampai pulau-pulau wisata seperti Pulau Padar.
"Kalau bulan itu, mau naik ke puncak Padar saja sudah mengantre dari bagian bawah," jelas Julius.
Bagi Anda yang tidak begitu suka berwisata dengan kunjungan yang padat, akhir Maret sampai Mei dapat menjadi pertimbangan. Selain lebih sepi, kawasan Taman Nasional Komodo juga memiliki rupa yang unik. Kebanyakan tumbuhan semak akan berwarna hijau pada bulan tersebut. Alih-alih berwarna kuning seperti pada Juni sampai Agustus.
Karena bukan musim kawin, komodo yang ditemui pada akhir Maret sampai Mei juga kemungkinan lebih banyak jumlahnya daripada Juni sampai Agustus. Jadi kapan Anda berkunjung ke kawasan Taman Nasional Komodo?
https://travel.kompas.com/read/2018/03/29/192200527/kapan-waktu-terbaik-berkunjung-ke-taman-nasional-komodo