Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mencicipi Depot Hok Lay Malang, Kuliner Sejak 1946

Depot Hok Lay, itulah tulisan di depan rumah yang agak menjorok ke dalam tersebut. Penampilannya sama sekali tidak mencolok dari luar. Namun, ketika masuk ke rumah ini, lorong waktu seakan bergerak membawa pengunjung ke Malang tahun 1940an.

"Awal beli rumah ini kakek saya tahun 1946. Pertamanya kakek saya jualan es, tetapi lama kelamaan orang makan es juga mau ada makanan, jadi ada lumpia," jelas Budiman generasi ke tiga pengusaha Depot Hok Lay.

Budiman tampaknya tahu betul kalau rumah dan resep dari kakeknya adalah warisan yang perlu dijaga. Ia sama sekali tak mengubah rumah dan perabotan yang memberi suasana klasik tahun 1940-1950-an itu.

"Sudah banyak sekali yang berpesan kepada saya, khususnya pelanggan jangan mengubah bentuk yang sekarang. Kalau diubah nanti tidak ada lagi beda dengan yang lain. Mereka (pelanggan) justru senang yang seperti ini," jelas Budiman.

Ada meja dan kursi makan dari kayu kokoh. Masing-masing meja makan juga disekat kayu berukuran satu meter, sehingga memberi privasi antar tamu.

Belum lagi ubinnya yang berwarna kuning dan aneka pajangan klasik. Benar-benar memberi atmosfer yang klasik yang memancing nostalgia.

Makanan di Depot Hok Lay

Budiman menjawab es fasco ketika diminta menyebut makanan rekomendasi yang harus dicoba setiap tamu yang berkunjung ke Depot Hok Lay. Sempat membuat saya bingung tetapi jawaban Budiman jadi masuk akal, toh kakek Budiman awalnya berjualan minuman es bukan makanan.

"Fasco ini susu murni sapi dicampur cokelat. Susunya harus susu murni kalau tidak, tidak enak rasanya," kata Budiman.

Kemasan es fasco istimewa, dituang di botol minuman soda ternama yang juga terkenal mulai diproduksi di Indonesia tahun 1932. Rasa es fasco juga tidak kalah istimewa.

Hampir menyerupai salted ice caramel chocolate (es cokelat karamel dengan rasa asin) yang dijual di kafe modern. Namun fasco jelas menang karena lebih ringan, tidak membuat enek.

Selain es fasco, lumpia di Depot Hok Lay juga terkenal, karena menurut Budiman rasanya sudah disesuaikan dengan lidah arema alias orang Malang.

"Kalau yang di Semarang itu kemanisan buat sebagian orang, jadi di sini dibuat lebih gurih," tutur Budiman.

Ada juga cwie mie dengan tekstur mie yang tipis, dada ayam cincang, dan taburan bawang goreng. Aduhai, semua tekstur bercampur sempurna dengan rasa gurihnya.

Satu lagi yang sayang untuk dilewatkan di Depot Hok Lay adalah nasi bakmoy. Penampilannya tidak cantik, nasi digenangi kuah cokelat dari kaldu ayam ditaburi potongan daging ayam dan taburan daun bawang goreng.

Jelaslah makan di Depot Hok Lay sayang untuk dilewatkan, khususnya bagi yang memilih rute kuliner legendaris di Malang, Jawa Timur.

Harga makanan di Depot Hok Lay juga tidak ada yang melebihi Rp 30.000 dan semuanya halal. Suasana depot dan resep yang dipertahankan oleh generasi ke tiga penerus Depot Hok Lay patut diapresiasi. Jadi tidak heran, tamu yang bersantap di Depot Hok Lay tampak lintas generasi.

Berikut adalah tayangan Mamam Yuk! episode Kuliner Legendaris di Malang. Depot Hok Lay termasuk salah satu yang tim KompasTravel kunjungi:

https://travel.kompas.com/read/2018/10/15/210000527/mencicipi-depot-hok-lay-malang-kuliner-sejak-1946

Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke