Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kompas.com - 30/04/2024, 08:08 WIB
Imron Hakiki,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang mencatat, jumlah kunjungan wisata saat libur Lebaran 2024 mencapai 165.000 orang.

Namun, tren kunjungan wisata itu menurun jika dibanding tahun lalu. Pada libur lebaran tahun 2023 lalu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang mencatat jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Malang sebanyak 166.000 orang. Artinya ada penurunan sekitar 1000 orang.

Kepala Dinas Pawriwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto menduga, faktor penurunan kunjungan wisata itu akibat cuaca buruk dan akses wisata ke Pantai Selatan yang rusak.

Baca juga: 4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

"Faktornya kemungkinan cuaca, karena saat lebaran itu kan kerap hujan. Kemudian akses jalan menuju pantai selatan juga rusak. Seandainya tidak rusak mungkin kunjungan wisata akan lebih banyak lagi," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (29/4/2024).

Purwoto menyebut, kunjungan wisata libur lebaran Lebaran 2024 ini didominasi oleh wisatawan dari luar daerah Malang, seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan Surabaya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Puncak kunjungan wisata paling banyak pada H+1 dan H+2 lebaran," jelasnya.

Malang selatan dan Bromo jadi favorit

Sementara destinasi wisata terfavorit yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah wisata desa Sumber Maron dan wisata Pujon Kidul.

Sedangkan wisata pantai yang paling banyak dikunjungi di Kabupaten Malang adalah pantai Balekambang dan Tanjung Penyu.

"Kemungkinan karena tiket wisata relatif murah. Yakni hanya Rp 5.000 per orang," jelasnya.

Baca juga: Menikmati 3 Pantai Sekaligus Malang Selatan

Selain destinasi wisata tersebut, Purwoto mengatakan destinasi yang menjadi terfavorit adalah Bromo Tengger Semeru.

"Pada masa lebaran Idul Fitri 2024 lalu, pelaku jasa transportasi Jip via Tumpang Malang sampai kehabisan unit akibat membludaknya wisatawan," jelasnya.

Diketahui, berdasarkan catatan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bromo Tengger Semeru pada masa libur lebaran Idul Fitri 2024 mencapai 24.164 orang.

Kafe viral, Bromo Hillside dengan latar belakang puncak Gunung Semeru.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kafe viral, Bromo Hillside dengan latar belakang puncak Gunung Semeru.

Data itu tercatat selama kurun waktu 6 hari, yakni sejak tanggal 10-16 April 2024. Jika dibandingkan tahun 2023 lalu, pada periode yang sama, selama masa liburan Idul Fitri, terjadi peningkatan hingga 100 persen lebih jumlah kunjungan wisata ke Gunung Bromo.

Pada masa libur lebaran Idul Fitri tahun 2023, kunjungan wisata ke Gunung Bromo sebanyak 11.892 orang, meliputi wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 163 orang dan wisatawan nusantara (wisnu) sebanyak 11.729 orang.

"Sedangkan pada masa lebaran Idul Fitri 2024 ini, wisnu sebanyak 23.967 orang dan wisman 197 orang," ungkap Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama melalui pesan singkat, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Endrip mengatakan, kunjungan wisata terbanyak terjadi pada 13 April dan 14 April 2024 yakni masing-masing 5.504 orang. Sementara kunjungan paling sedikit pada 10 April 2024, yakni 616 orang dengan rincian 610 wisnu dan 6 wisman.

Selama masa libur lebaran Idul Fitri 2024 ini, Balai Besar TNBTS menambah kuota wisatawan.

"Kuota wisatawan pada hari biasa sebanyak 2.752 orang per hari. Selama masa libur Lebaran Idul Fitri 2024 ini kuota ditambah menjadi 5.504 orang per hari," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com