Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengunjungi Desa Adat Pertama Kerajaan Manggarai di Flores

Kami yang tergabung dalam tim Pegipegi Yuk! Jelajahi Indonesiamu disambut Titus Jegadut, penanggung jawab pariwisata di desa tersebut. Ia menjamu kami dengan teh dan kopi, juga sekelumit narasi sejarah adat yang amat bernilai bagi warga setempat.

"Dulu Todo ini sentral istana Kerajaan Manggarai, sehingga apa pun bentuk peraturan di wilayah Manggarai ada (dibuat) di rumah raja di Todo," tutur Titus.

Ia menjelaskan jika awal mula kebudayaan Manggarai berasal dari Todo, seperti rumah adatnya, Tari Cacinya, hingga berbagai mitos dan kearifan lokal yang masih berkembang hingga saat ini di sana.

Namun yang membuatnya berbeda, tata letak di kampung ini lebih terlihat terstruktur, dengan batuan-batuan yang membentuk segitiga jika dilihat dari udara. Selain itu, nama dari rumah kerucut itu ternyata berbeda dari Wae Rebo.

"Wae Rebo itu leluhurnya juga dari sini, hampir semua adatnya lahir dari sini. Cuma walaupun bentuk rumahnya sama, namanya beda, kita punya nama Mbaru Niang, kalau di sana (Wae Rebo) Mbaru Gendang," ungkap Titus yang juga kelahiran Todo kepada KompasTravel.

Mbaru Niang berarti rumah niang, yang maknanya merupakan rumah perubahan dari rumah minang. Ya, masyarakat di sini percaya leluhurnya berasal dari Suku Minangkabau. Sebelum rumah kerucut di Todo dan Wae Rebo lahir, Titus mengatakan rumah panggung ala Minangkabau lah yang ada di sana.

Hafiful Hadi (24), salah satu peserta Pegipegi Yuk! Jelajahi Indonesiamu, mengatakan kampung adat ini cukup terjaga keasliannya, terutama dalam hal peninggalan artefak bebatuan.

"Ciri-ciri kampung adatnya masih kental, banyak peninggalan megalitik dan karakteristiknya sama dengan tempat-tempat megalitik lain yang saya pernah datangi," tutur mahasiswa magister Arkeologini kepada KompasTravel.

Di Kampung Adat Todo ini juga ada gendang yang usianya ratusan tahun, konon dibuat sejak kampung ini berdiri. Gendang tersebut terbuat dari kulit ratu yang semasa hidupnya cantik dan diperebutkan.

Titus menceritakan jika pembunuhan putri tersebut untuk menyatukan tiga kerajaan asal mula Kerajaan Manggarai yang memperebutkan wanita cantik nan sakti tersebut. Sayangnya KompasTravel belum bisa melihat keunikan gendang tersebut secara langsung.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/04/101600427/mengunjungi-desa-adat-pertama-kerajaan-manggarai-di-flores

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke