Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prosedur New Normal Restoran di Indonesia, Bagaimana Jika Ingin Dine-In?

JAKARTA, KOMPAS.com – Era normal baru atau new normal akan segera datang. Berbagai lini industri sudah mulai mempersiapkan berbagai panduan untuk menghadapi era normal baru, tak terkecuali industri restoran.

Susanty Widjaya, Ketua Pengembangan Restoran Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan bahwa ia mendukung adanya standard operation procedure (SOP) untuk restoran menghadapi era normal baru.

Susanty juga pelaku bisnis food and beverages Batavia Café, Batavia Coffee, B Café, Mie Batavia, Bakmi Naga Resto, dan Crispy Duck.

“PHRI membuat dan memiliki Panduan Normal Baru Hotel dan Restoran untuk para anggota pelaku usaha di bidang hotel dan restoran,” ujar Susanty pada Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

"Kami menyediakan hand sanitizer, masker, penerapan physical distancing dalam layout kami untuk dine in, penerapan touchless dan cashless technology untuk mengurangi kontak fisik. Hal ini akan kami lakukan sebagai bentuk partisipasi kami dalam membantu mengurangi penyebaran virus corona menurut SOP yang berlaku," lanjutnya.

Dalam buku panduan standar minimum operasional dalam pencegahan Covid-19 yang diterbitkan PHRI, tertera beberapa panduan lengkap terkait operasional restoran seperti Kompas.com rangkum berikut ini:

Panduan penerimaan barang dari supplier

  • Restoran harus menyediakan beberapa meja di area dining sebagai tempat khusus meletakkan barang dari supplier. Meja idealnya terletak di dekat dapur dan tidak dekat pintu utama.
  • Penerimaan barang mengacu pada prosedur berjalan.
  • Proses sanitasi kemasan dilakukan dengan larutan disinfektan.
  • Barang yang sudah dibersihkan dan dikeringkan harus diberi label tanggal kedatangan dan dilanjutkan dengan pemindahan ke rak penyimpanan, chiller, atau freezer.

Menurut Susanty, panduan tersebut diberlakukan dengan tetap memperhatikan tiga hal yakni kedisiplinan, kewaspadaan, dan keamanan untuk para pengunjung restoran.

Namun menyambut era normal baru, Susanty mengatakan bahwa ia masih memiliki beban berat dan kekhawatiran, yakni belum pulihnya daya beli konsumen.

“Dengan new normal jaga jarak satu meter tersebut tentunya akan mengurangi kapasitas tempat duduk yang akan mengurangi omset atau sales kami,” papar Susanty.

“Sehingga ada tantangan utama adalah bagaimana survival pengusaha restoran dalam menanggung fixed cost, operational cost, terutama harga sewa dan service charge yang cukup tinggi tersebut,” sambung dia.

Maka dari itu, Susanty berharap ada dukungan dari pemerintah kepada pengusaha restoran terutama terkait masalah rental cost dan service charge seiring dengan pemberlakuan normal baru nantinya.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/03/213147527/prosedur-new-normal-restoran-di-indonesia-bagaimana-jika-ingin-dine-in

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke