Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asal-usul Imlek dan Tujuan Perayaannya, Penting Diketahui

KOMPAS.com - Tahun Baru China atau Imlek tahun ini jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022. Adapun Imlek adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Mengutip Kompaspedia, perayaan Tahun Baru Imlek mulanya merupakan perayaan petani di China untuk menyambut pergantian musim dingin ke musim semi.

Sehingga, momen ini disebut juga sebagai Festival Musim Semi atau Sin Cia, yang berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama hingga tanggal 15 bulan pertama.

Sementara, perhitungan penanggalan Imlek semula didasarkan atas peredaran bulan mengelilingi bumi (lunar calendar) dan telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi, menurut buku Imlek cetakan pertama karya Andarini Trisnasari pada 2010. 

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa perhitungan angka tahun Imlek dimulai sejak 551 SM, saat Kung Fu Tzu lahir. Kalender Imlek yang memiliki siklus 12 tahun dilambangkan dengan hewan-hewan.

Adapun 12 hewan tersebut yaitu tikus (shu), kerbau (niu), harimau (hu), kelinci (tu), naga (liong), ular (she), kuda (ma), kambing (yang), monyet (hou), ayam (chi), anjing (kou), dan babi (chu).

Kebudayaan China memiliki keyakinan bahwa situasi sepanjang tahun dipengaruhi oleh karakter hewan-hewan tadi. Tak hanya sifat umum, tetapi juga salah satu dari lima unsur dasar yang dibawanya. Lima unsur tersebut adalah tanah, logam, air, kayu, dan api.

  • Tradisi Perayaan Imlek di Seluruh Dunia, Waktu untuk Kumpul Keluarga
  • Unik, Ada Tradisi Beri Makanan Manis Kepada Dewa Dapur Seminggu Sebelum Imlek

Kembali pada penanggalan perayaan ini, awal musim semi di Negeri Tirai Bambu menjadi penanda Tahun Baru Imlek.

Selain identik dengan warna merah, jutaan rakyat China, Singapura, Korea, Hongkong, dan Taiwan biasanya mudik untuk merayakan Imlek di daerah asal mereka.

Tahun Baru Imlek memang merupakan masa liburan yang paling penting di China dan beberapa negara lain. Penduduk China yang terbesar dan tersebar di dunia akan melakukan mudik massal menjelang Imlek.

Melansir Kompas.com, (11/02/2021), sejak kemunculan beberapa filsuf, perayaan Imlek tidak hanya dilakukan untuk menyambut awal musim semi semata. Namun, dikaitkan juga dengan nilai-nilai moral dan keagamaan.

Penganut Tridharma, seperti Konghucu, Taoisme, dan Buddha akan melakukan sembahyang sembari menyajikan makanan untuk Tuhan yang disebut sebagai Thien (Tian).

Sementara, bagi masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa yang sudah berpindah agama, biasanya merayakan pergantian Tahun Baru China untuk bersenang-senang saja.

Oleh karena itu, secara umum ada beberapa tradisi saat Imlek. Seperti bersih-bersih rumah sebelum Imlek, memasang hiasan warna merah, sembahyang, makan bersama keluarga, saling mengunjungi kerabat, hingga perayaan Cap Go Meh.

Ini dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur atas seluruh pengalaman dan pencapaian setahun ke belakang, serta harapan akan rezeki di tahun mendatang.

Selain itu, bertujuan juga untuk menjamu leluhur serta bersilaturahmi dengan kerabat maupun tetangga.

https://travel.kompas.com/read/2022/01/19/173400327/asal-usul-imlek-dan-tujuan-perayaannya-penting-diketahui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke