KOMPAS.com - Sebelum menjadi kawasan terbuka hijau, Hutan Kota Srengseng dulunya merupakan tempat penimbunan sampah. Barulah sekitar 1995 kawasan ini dibangun menjadi hutan kota.
Dari rimbunnya pohon di Hutan Kota Srengseng, tercatat setidaknya ada tiga jenis pohon yang mendominasi.
Di antaranya ada pohon jenis Mahoni (Swietenia macrophylia) sekitar 815 batang, pohon jenis Randu (Ceiba pentandra) sekitar 539 batang, dan pohon jenis Flamboyan (Deloni regia) sekitar 527 batang.
"Tidak ada pembagian wilayah pohon di sini, semuanya tersebar merata," kata petugas keamanan Hutan Kota Srengseng Sunandi di lokasi kepada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Hutan Kota Srengseng dapat dikunjungi setiap hari, dan akan dikenakan tarif tiket masuk mulai dari Rp 2.000 per orang.
Aktivitas di Hutan Kota Srengseng
Apabila berkesempatan mampir ke Hutan Kota Srengseng, Kompas.com merekomendasikan beberapa aktivitas yang bisa dilakukan.
1. Jalan santai di tengah hutan
Jalan santai di tengah hutan saat akhir pekan bisa jadi solusi melepas penat setelah sibuk bekerja selama sepekan.
Di samping biaya yang dikeluarkan cukup terjangkau, kawasan ini juga cukup tenang karena jauh dari ramainya jalan raya.
Bila ingin jalan-jalan di tengah hutan, Kompas.com menyarankan pengunjung untuk memakai obat anti nyamuk.
Berdasarkan pengalaman Kompas.com saat berkunjung ke lokasi pada Selasa (27/6/2023), cukup banyak nyamuk yang hinggap, dikarenakan ekosistem hutan masih alami.
2. Duduk santai di tepi danau
Di dalam kawasan Hutan Kota Srengseng terdapat sebuah danau buatan. Berdasarkan informasi yang Kompas.com terima dari salah seorang warga lokal di lokasi bernama Bejo, air danau biasanya tampak jernih.
Namun sayangnya saat Kompas.com berkunjung, air danau tampak keruh karena sedang ada pengerukan lumpur danau oleh petugas.
Bila keadaan air danau sudah kondusif, pengunjung bisa duduk santai di tepi danau. Ditambah, di dalam area hutan juga disediakan internet gratis untuk pengunjung.
Ketika sampai di lokasi, pengunjung bisa datang ke pos petugas dan menanyakan kata sandi internet yang disediakan.
3. Mancing ikan
Sunandi mengatakan bahwa danau di dalam kawasan Hutan Kota Srengseng memang sengaja dijadikan sebagai lahan ternak ikan yang nantinya bisa dipancing oleh pengunjung.
Saat Kompas.com datang ke lokasi, terlihat beberapa pengunjung tengah duduk santai di tepi danau sembari menunggu umpan pancingan dimakan ikan.
"Saya hampir setiap hari ke sini untuk memancing ikan. Hari ini saya datang dari pagi hari dan berhasil mendapat sekitar tiga ekor ikan," kata salah satu pengunjung Hutan Kota Srengseng Bejo kepada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Tidak ada biaya khusus yang dikenakan untuk pengunjung yang hendak memancing di sini. Kegiatan memancing sudah termasuk ke dalam tiket masuk kawasan yang dibayar di awal.
4. Olahraga
Kawasan Hutan Kota Srengseng yang dikelilingi pepohonan cocok menjadi arena olahraga, seperti lari pagi ataupun lari sore.
Saat datang ke lokasi sekitar pukul 13.30 WIB, tampak ada beberapa pengunjung yang sedang lari santai mengelilingi kawasan hutan kota.
"Kalau hari Minggu pagi biasanya ada ibu-ibu yang senam di area parkiran," kata Sunandi.
5. Belajar jenis pohon
Lebih dari sekadar hutan, Hutan Kota Srengseng juga bisa menjadi sarana edukasi karena menyajikan informasi seputar pohon yang tumbuh di sana.
Saat Kompas.com melihat ke area hutan, di sebelah masing-masing pohon terdapat papan kecil berisi informasi seputar pohon tersebut. Bahkan, terdapat barcode yang menghubungkan pengunjung ke informasi yang lebih detail.
https://travel.kompas.com/read/2023/07/03/180600627/5-aktivitas-di-hutan-kota-srengseng-jakarta-barat-ada-internet-gratis