KOMPAS.com - Kelenteng Sam Poo Kong merupakan destinasi wisata sejarah dan religi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pengunjung dapat menemukan banyak spot foto instagramable di Sam Poo Kong.
Lokasi Sam Poo Kong cukup strategis karena berada di pusat Kota Semarang, tepatnya di Jalan Simongan Nomor 129, Bongsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Kelenteng ini merupakan simbol akulturasi budaya China dengan adat Jawa. Wisatawan dengan mudah mengenali arsitektur khas China yang identik dengan warna merah.
Saat memasuki area Sam Poo Kong, wisatawan akan dibawa seolah sedang berjalan-jalan di Negeri Tirai Bambu.
Menurut catatan sejarah, Kelenteng Sam Poo Kong merupakan jejak perjalanan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah dunia yang terkenal asal China. Pada 1406, armada Cheng Ho merapat di pantai Simongan, Semarang lantaran juru mudinya bernama Wang Jing Hong sakit keras.
Cheng Ho menjadikan sebuah goa batu untuk tempat beristirahat dan mengobati Wang Jing Hong. Sementara juru mudinya menyembuhkan diri, Cheng Ho pun melanjutkan pelayaran ke Timur.
Jika ingin berkunjung ke Sam Poo Kong, simak dulu informasi harga tiket, jam buka, dan atraksi wisatanya.
Haga tiket masuk Sam Poo Kong terbagi untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Berikut rinciannya seperti dirangkum dari sejumlah platform penjualan tiket online, Traveloka dan Tiket.com.
Wisatawan dapat membeli tiket masuk Sam Poo Kong lewat platform penjualan tiket online.
Harga tiket masuk Sam Poo Kong untuk wisatawan domestik adalah Rp 35.000 pada weekday dan Rp 45.000 pada weekend dan libur nasional.
Sedangkan, harga tiket masuk Sam Poo Kong untuk wisatawan mancanegara adalah Rp 40.000 pada weekday dan Rp 60.000 pada weekend dan libur nasional.
Bangunan di Kelenteng Sam Poo Kong
Terdapat lima bangunan kelenteng di Sam Poo Kong, dimana setiap bangunan memiliki fungsi masing-masing. Berikut rinciannya seperti dikutip dari laman Badan Otorita Borobudur Kemenparekraf.
1. Kelenteng Thao Tee Kong
Kelenteng Thao Tee Kong biasa disebut juga sebagai Kelenteng Dewa Bumi. Kelenteng ini menjadi tempat sembahyang sebagai ucapan syukur serta untuk memohon keselamatan.
2. Kelenteng Kyai Juru Mudi
Seperti disampaikan sebelumnya, juru mudi Laksamana Cheng Ho, yang bernama Wang Jing Hong sakit keras sehingga mereka mendarat di Semarang.
Untuk mengenang jasa sang juru mudi, dibangun sebuah kelenteng bernama Kelenteng Kyai Juru Mudi. Diketahui, juru mudi tersebut beragama Islam, sehingga tidak sedikit pengunjung yang datang ke lokasi ini untuk ziarah.
3. Kelenteng Sam Pi Tay Jin
Kelenteng ini digunakan untuk sembahyang pada hari biasa maupun hari-hari besar seperti Cap Go Meh dan Imlek.
4. Kelenteng Kyai Jangkar
Seperti namanya, pada kelenteng ini terdapat jangkar kapal yang ditambatkan oleh Laksamana Cheng Ho ke daratan saat mendarat di Semarang.
Diperkirakan usianya mencapai 611 tahun. Banyak wisatawan yang penasaran dengan jangkar tersebut sehingga mengunjungi Kelenteng Kyai Jangkar.
5. Kelenteng Kyai Tumpeng
Kyai Tumpeng adalah juru masak kapal Laksamana Cheng Ho yang banyak berjasa selama pelayaran. Sebagai bentuk penghormatan, dibangun Kelenteng Kyai Tumpeng di kawasan Sam Poo Kong.
https://travel.kompas.com/read/2023/07/16/184000127/harga-tiket-sam-poo-kong-semarang-wisata-sejarah-dan-religi-yang