Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tapak Tilas Lokasi Perumusan Teks Proklamasi di Rumah Laksamana Maeda

KOMPAS.com - Sebelum teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945, teks tersebut mulanya dirumuskan oleh para pendiri bangsa di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda.

Untuk diketahui, Laksamana Muda Tadashi Maeda pada saat itu ialah Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang.

  • Sejarah Singkat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Dibangun sejak 1920
  • Pengalaman ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Masuk ke Ruang Bawah Tanah

"Proses perumusan naskah proklamasi dilakukan di lantai satu rumah Laksamana Maeda, yang memang difungsikan sebagai kantor," kata petugas Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Ides kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Minggu (30/7/2023).

Bekas rumah Laksamana Maeda ini kemudian dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Lokasinya ada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Berdasarkan informasi yang Kompas.com peroleh di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, tata letak barang di ruangan Museum Naskah Proklamasi saat ini sama dengan tata letak pada saat proses perumusan naskah proklamasi.

Informasi mengenai kesamaan tata letak barang di museum ini berdasarkan keterangan dari asisten rumah tangga Laksamana Maeda pada saat itu yang bernama Satzuki Mishima.

Tapak tilas ruang perumusan naskah proklamasi

Ruang yang menjadi saksi bisu lahirnya naskah proklamasi ialah ruangan di lantai dasar rumah Laksamana Maeda. 

Bila dikategorikan berdasarkan fungsinya pada saat itu, ruangan museum ini dibagi menjadi empat bagian. Ada Ruang Pertemuan atau Ruang Pra-Perumusan, Ruang Perumusan, Ruang Pengetikan, dan Ruang Pengesahan.

  • Peringati HUT RI, Museum Perumusan Naskah Proklamasi Akan Gelar Pameran dan Tapak Tilas
  • 6 Aktivitas di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Ruang Pertemuan (Ruang Pra-Perumusan)

Ruang Pertemuan atau disebut juga dengan Ruang Pra-Perumusan dulunya merupakan ruangan yang digunakan oleh Laksamana Maeda untuk menerima Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo pada 16 Agustus 1945.

Pada saat itu, para petinggi bangsa tiba di rumah Laksamana Maeda sekitar pukul 22.00 WIB setelah kembali dari Rengasdengklok, Jawa Barat.

Menurut arsip informasi di museum, jurnalis dari kalangan pemuda bernama B.M. Diah menyampaikan, ketika Soekarno dan para petinggi bangsa bertamu ke rumah Laskamana Maeda dengan tujuan untuk memproklamirkan kemerdekaan, Laksamana Maeda menerimanya.

Akan tetapi, pada saat itu Laksamana Maeda tidak ikut campur tangan dengan proses perumusan naskah proklamasi. Setelah menerima Soekarno dan kawan-kawan, Laksamana Maeda pamit menuju kamarnya di lantai 2.

Setelah mendapat izin, barulah Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo pindah ke Ruang Perumusan.

Ruang Perumusan

Menurut pernyataan Satzuki Mishima, Ruang Perumusan ini dulu digunakan oleh Laksamana Maeda sebagai ruang makan dan tempat rapat. 

Di ruangan ini, terdapat meja panjang yang dilengkapi dengan 12 kursi, serta sebuah meja berbentuk bulat yang dilengkapi dengan lima kursi.

Soekarno merumuskan naskah proklamasi di meja panjang bagian ujung dekat meja berbentuk bundar, didampingi Mohammad Hatta yang duduk di sebelah kanan dan Mr. Ahmad Soebardjo yang duduk di sebelah kiri.

Proses perumusan naskah ini berlangsung pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Hasil perumusan naskah ini masih berbentuk tulisan tangan Soekarno.

Setelah itu naskah tersebut diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik di Ruang Pengetikan.

Ruang Pengetikan di museum saat ini berupa ruangan kecil yang dibatasi oleh tembok. Dulu, pada masa perumusan naskah proklamasi, Ruang Pengetikan ini terhubung dengan Ruang Perumusan melalui pintu kaca.

Di Ruang Pengetikan, Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi menggunakan mesin tik, dan didampingi B.M. Diah.

Setelah naskah rampung diketik, selanjutnya naskah dibawa oleh Soekarno ke Ruang Pengesahan untuk ditandatangani.

Ruang Pengesahan

Berdasarkan pernyataan dari Satzuki Mishima, Ruang Pengesahan ini dulu digunakan oleh Laksamana Maeda sebagai ruang rapat dan ruang untuk menerima tamu dalam jumlah banyak. 

Proses penandatanganan naskah proklamasi yang diwakilkan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta ini disaksikan oleh beberapa orang Indonesia, khususnya golongan pemuda yang menunggu di ruang pengesahan sejak naskah dirumuskan.

Naskah proklamasi ini ditandatangani pada 17 Agutus 1945 sekitar pukul 04.00 WIB.

Barulah setelah itu Bung Karno membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 sekitar pukul 10.00 WIB.

Wisatawan yang berkesempatan mampir ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi saat ini bisa melihat langsung bagaimana tata letak ruangan dan jejak sejarah perumusan naskah proklamasi sebelum kemerdekaan Indonesia resmi diumumkan. 

https://travel.kompas.com/read/2023/08/01/183300527/tapak-tilas-lokasi-perumusan-teks-proklamasi-di-rumah-laksamana-maeda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke