Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO

KOMPAS.com - Empat geopark di Indonesia telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark berdasarkan keputusan sidang ke-216 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Perancis pada Rabu (24/5/2023).

Keempatnya dalah Geopark Ijen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Merangin, dan Geopark Raja Ampat, seperti dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Dengan begitu, saat ini ada 10 geopark di Indonesia yang diakui oleh UNESCO. 

Berikut profil singkat masing-masing geopark. 

Kawasan Danau Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks pada 7 Juli 2020, seperti dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Keragaman hayati dan budaya di kawasan ini menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Dikutip dari situs Kemenparekraf, alasan lain di balik penetapannya adalah pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataannya.

Kaldera Danau Toba juga dinilai menyuguhkan bentang alam yang beragam. 

Geopark Ciletuh ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks pada 2018, seperti dikutip dari situs Kemenparekraf. 

Luasnya mencapai sekitar 126.000 hektar serta memiliki beberapa obyek wisata populer nan eksotis, seperti Taman Purba, Bukit Panenjoan, dan banyak air terjun. 

Geopark Ciletuh dikelilingi hamparan aluvial dengan bebatuan unik dan pemandangan yang indah, serta pantai dengan ombak yang menjadi incaran para peselancar dunia. 

Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada 15 April 2021, seperti dikutip dari situs Kemlu. 

Geopark ini dinilai memiliki keunikan pada sisi keterikatan antara aspek geologis, biologis, dan budayanya.

Pulau Belitung juga dianggap punya landskap unik yang menjadi rumah dari berbagai flora dan fauna khas Belitung, seperti ikan hampala dan ikan toman. 

Letak Geopark Gunung Sewu membentang di antara tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan.

Geopark ini diakui sebagai UNESCO Global Geoparks sejak 2015.

Memiliki sekitar 40.000 bukit karst membuat Geopark Gunung Sewu menjadi kawasan karst terpanjang di Jawa.

Di sana, pengunjung bisa menemukan berbagai peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum yang jumlahnya mencapai total 33 situs dan tersebar di tiga kabupaten.

Kawasan Gunung Batur di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali menjadi geopark pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks. Status itu didapatkan pada 2012.

Gunung Batur sampai saat ini masih aktif dan menghasilkan beragam batuan yang bisa dimanfaatkan warga untuk membangun rumah.

Di kawasan ini terdapat total 21 situs warisan alam. 

Geopark Rinjani ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks pada 2018.

Geopark ini meliputi separuh Pulau Lombok bagian utara, geopark membentang di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur.

Keanekragaman hayati, panorama gunung api, dan budaya yang kental menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan ini. 

Geopark Ijen secara adminustratif berlokasi di dua wilayah, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.

Populer dengan fenomena alam kawah biru (blue fire) dan danay kawah paling asam di dunia, Geopark Ijen memiliki sedikitnya 21 situs geologi, seperti dikutip dari situs Banyuwangi Tourism.

Geopark yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini memiliki landskap dengan tipe tower karst yang menjulang tinggi dan tersusun dari bebatuan gamping yang begitu khas, seperti dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. 

Selain keindahan karst yang menjadi salah satu terluas di dunia, Geopark Maros Pangkep juga dinilai memiliki keunikan flora dan fauna yang menambah data tarik serta dapat dikelola untuk kepentingan konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. 

Geopark Merangin, yang berada di Jambi ini, memiliki situs purbakala dan salah satu spot rafting terbaik di dunia.

Dikutip dari situs Disbudpar Jambi, sungai yang mengalir di kawasan geopark ini masuk kategori kelas empat atau dapat digunakan untuk ajang rafting kelas dunia.

Potensi alam dan budaya di sekitarnya juga perlu dikelola dengan baik agar mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyrakat sekitarnya. 

Bentang alam yang beragam dan memukau menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia untuk mengunjungi Raja Ampat.

Dikutip dari situs Raja Ampat Geopark, kawasan ini merupakan gugusan kepulauan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa.

Di sana, tersapat batuan tertua berusia 439-360 juta tahun yang lalu, yang terletak di Misool.

Raja Ampat adalah kawasan megabiodiversitas Papua, sehingga sebagian besar kawasannya masuk ke dalam kawasan konservasi.

https://travel.kompas.com/read/2023/08/03/121911727/10-geopark-indonesia-yang-diakui-unesco

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke