KOMPAS.com - Sejumlah desa wisata di Indonesia tidak hanya menawarkan kegiatan wisata alam, tapi juga wisata religi yang beragam.
Adapun wisata religi berbeda dengan wisata halal. Menurut Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin, wisata halal merujuk kepada layanan halal di sebuah destinasi, misalnya tempat ibadah atau restoran halal.
"Kalau mengunjungi masjid itu bukan wisata halal, itu ya, itu namanya wisata religi," tutur Ma'ruf Amin, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, Minggu (5/2/2023).
Bila tertarik berwisata religi, berikut sejumlah desa wisata yang menawarkan aktivitas terkait:
Berlokasi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Desa Wisata Religi Astana merupakan lokasi dari Makam Sunan Gunung Jati, salah satu dari sembilan Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Selama berkunjung ke desa wisata ini, wisatawan bisa berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati atau mengikuti sejumlah tradisi yang ada, salah satunya Grebeg Syawal Makam Sunan Gunung Jati.
Jika ingin menjelajahi masjid-masjid tertua di Kalimantan, salah satu lokasi yang bisa didatangi adalah Desa Wisata Kuin Utara di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Di desa wisata tersebut, ada Masjid Sultan Suriansyah yang usianya diperkirakan sudah hampir lima abad. Bangunan masjidnya pun unik karena mirip Masjid Agung Demak di Jawa Tengah.
Sebagai informasi, Sultan Suriansyah merupakan raja muslim pertama di Kerajaan Banjar yang berperan dalam penyebaran agama Islam di beberapa daerah di Kalimantan.
Desa Wisata Religi Bubohu di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, menawarkan wisata religi berbasis alam.
Wisatawan bisa memperkaya pengetahuannya akan agama Islam lantaran di desa tersebut ada pesantren alam. Terdapat juga Masjid Walima Emas Bubohu untuk beribadah.
Jangan lupa ikut Parade Walima yang berupa arak-arakan kue walima yang dibentuk menyerupai masjid atau rumah.
Di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ada Desa Wisata Taman Loang Baloq yang juga menawarkan wisata religi.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (29/6/2022), ada pohon beringin yang mendekap makam tua. Makam tersebut dikenal sebagai makam Maulana Syekh Gaos Abdurrazak (wali) atau Sayyid Tohri, salah satu tokoh penyebar agama Islam di Lombok, NTB.
Di dekatnya ada juga makam Datuk Laut, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Lombok.
Ada tradisi unik yang masih dilakukan wisatawan di desa ini yakni mengikat akar beringin. Menurut keyakinan setempat, bila mengikat akar pohon beringin sambil bernazar maka akan cepat dikabulkan.
Bila ingin menikmati suasana alam sembari berwisata religi di lokasi yang terbilang masih dekat dari Jakarta, salah satu tempat yang bisa didatangi adalah Desa Wisata Alamendah di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan wisata religi yang ditawarkan di tempat ini, antara lain mengajar mengaji dan dzikir, serta mengikuti kajian.
Desa wisata ini juga terkenal akan aktivitas mengamati burung dan memetik buah stroberi.
Desa Wisata Green Talao Park (GTP) Ulakan berada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Selain mangrove, desa ini juga menawarkan aktivitas wisata religi karena terhubung dengan Makam Syekh Burhanudin. Dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/7/2022), di dalamnya ada tradisi basapa yang biasanya dihadiri ribuan peziarah dan jemaah Syatariah.
Hanya dilakukan pada bulan Syafar tahun Hijriah, tradisi basapa merupakan bentuk penghormatan kepada Syekh Burhanuddin, tokoh yang menyebarkan agama Islam ke Minangkabau.
https://travel.kompas.com/read/2023/08/07/155400627/6-desa-wisata-religi-di-indonesia-bisa-belajar-agama-dan-ziarah