Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Venesia Tak Masuk Daftar Warisan Dunia Terancam Punah UNESCO, Kenapa?

KOMPAS.com - Pada Agustus 2023 lalu, beredar rencana masuknya Venesia, Italia, ke dalam daftar World Heritage in Danger (Warisan Dunia yang Terancam Punah) UNESCO akibat adanya perubahan iklim dan pariwisata massal.

Namun, pada pertemuan Komite Warisan Dunia di Arab Saudi, Kamis (15/9/2023), kota tersebut tidak jadi dimasukkan ke daftar Warisan Dunia yang Terancam Punah UNESCO. 

  • Tahun Depan, Wisata ke Venesia Italia Bayar Rp 82.000
  • Venesia Direncanakan Masuk Daftar Terancam Punah UNESCO

"Komite telah memutuskan tidak memasukkan Venesia ke daftar Warisan Dunia yang Terancam Punah," tutur sumber dari UNESCO, dikutip dari AFP, Senin (18/9/2023).

Komite tersebut juga menegaskan kembali keprihatinan mereka terhadap sejumlah tantangan besar yang masih harus dihadapi guna konservasi Venesia yang lebih tepat. 

Progres lebih jauh masih harus dilakukan dan kondisi konservasi Venesia akan diperiksa lagi pada musim panas tahun 2024.

Adapun sebelum pertemuan berlangsung, Direktur Warisan Dunia UNESCO, Lazare Eloundou Assomo menyampaikan bahwa Venesia berada dalam bahaya terkait naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim dan jumlah kunjungan wisatawan yang berlebihan.

Ia menilai, langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan Pemerintah Italia "belum cukup".

  • Air di Venesia Mendadak Berubah Warna Jadi Hijau Neon
  • Air di Kanal Venesia Italia Mengering

Keputusan UNESCO tersebut disambut baik oleh Menteri Kebudayaan Italia, Gennaro Sangiuliano, yang menganggap hal ini merupakan "kemenangan luar biasa bagi Italia dan akal sehat".

Untuk diketahui, Venesia yang terkenal akan kanal dan gondolanya telah masuk daftar warisan UNESCO sejak tahun 1987 berkat "mahakarya arsitektur yang luar biasa".

Sebaliknya, keputusan UNESCO tersebut tidak disambut baik oleh sejumlah kelompok masyarakat. Mereka tetap menekankan ancaman yang melanda Venesia akibat pariwisata massal.

Pariwisata massal, menurut mereka, mengubah Venesia dari yang tadinya sebuah kota menjadi destinasi semata, sekaligus menghilangkan citra kota ini dalam menarik penduduk dan bisnis baru. 

Mereka juga berpendapat, penerapan biaya masuk Venesia sebesar 5 euro (sekitar Rp 82.000) untuk wisatawan harian tahun 2024 mendatang hanya memperkuat citra Venesia yang rendah. 

"Ketika Anda melihat betapa indahnya Venesia, gaya hidup luar biasa yang ditawarkan kota ini, ketika pariwisata massal tidak membunuhnya, Anda akan menyadari bahwa Venesia sedikit banyak disia-siakan oleh para pelancong jangka pendek," jelas Direktur Eksekutif organisasi nirlaba We Are Here Venice, dilansir dari AP, Senin (18/9/2023). 

Ia melanjutkan, Venesia merupakan tempat di mana orang-orang sebaiknya bisa hidup dan menciptakan lebih banyak kehidupan, keluarga, pekerjaan, dan peluang kerja yang menarik.

Adapun menjelang pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO, para aktivis perumahan di Venesia merilis data jumlah tempat tidur wisatawan  yang telah melampaui jumlah penduduk, tepatnya 49.693 berbanding dengan 49.304.

Ketidakseimbangan tersebut lantas membuat Venesia kekurangan layanan, serta banyaknya wisatawan yang memadati gang-gang sempit serta bus air. Akibatnya, tidak sedikit penduduk Venesia yang pindah dari kota tersebut.

Sebelum menerapkan kebijakan biaya masuk, Venesia juga sebelumnya telah melarang kapal pesiar melintasi St. Mark’s Square dan kanal Giudecca.

https://travel.kompas.com/read/2023/09/18/132857327/venesia-tak-masuk-daftar-warisan-dunia-terancam-punah-unesco-kenapa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke