Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Lokasi Syuting Gadis Kretek, Ketahui 6 Fakta Museum Kretek Kudus 

KOMPAS.com - Serial Gadis Kretek tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat. Serial orisinal Indonesia dari Netflix ini, diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala.

Salah satu lokasi syuting Gadis Kretek yakni Museum Kretek Kudus. Berdasarkan informasi dari Tribun Muria, Rabu (3/8/2023). Bahkan museum tersebut sempat tutup selama beberapa hari untuk kebutuhan syuting.

  • Masjid Menara Kudus, Punya Menara Unik Mirip Candi
  • Desa Margorejo, Penghasil Durian di Kudus yang Kini Jadi Desa Wisata

Kepala UPT Museum Kretek, Yusron mengatakan, pemilihan lokasi syuting ini, sekaligus menjadi ajang promosi wisata Kudus, khususnya Museum Kretek.

“Kami harapkan momentum ini, sekaligus menjadi ajang mempromosikan Kudus, terutama Museum Kretek. Kami juga harapkan Museum Kretek bisa dikenal lebih luas di Indonesia atau di luar negeri,” ujarnya dilansir dari Tribun Muria, Senin (6/11/2023).

Melansir dari Kompas.com (6/11/2023), serial Gadis Kretek bercerita tentang kisah cinta dengan latar belakang industri kretek pada era 1960-an. Serial tersebut dibintangi aktor dan aktris kenamaan Tanah Air, seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, dan lainnya.

Fakta Museum Kretek Kudus 

Museum Kretek Kudus menyimpan sejumlah fakta yang menarik untuk diketahui. Museum ini berlokasi di Jalan Getas Pejaten Nomor 155, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus

Berdasarkan informasi dari situs Asosiasi Museum Indonesia, Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia. Museum ini berada di Kudus, yang juga terkenal sebagai Kota Kretek.

Selain Kota Kretek, Kudus yang berada di pesisir utara Jawa Tengah ini, juga dijuluki sebagai Kota Santri dan Kota Jenang. Museum ini dirikan sebagai identitas bahwa kretek berkembang sangat pesat di tanah Jawa, khususnya di Kota Kudus.

2. Ada 1.195 koleksi tentang kretek 

Museum Kretek Kudus menyimpai sebanyak 1.195 koleksi, yang berkaitan dengan sejarah kretek di wilayah ini. Misalnya, dokumentasi perjalanan Nitisemito yang dijuluki Raja Kretek Kudus, sekaligus pendiri Pabrik Rokok Bal Tiga.

Kemudian, pengunjung bisa menjumpai bahan dan alat pembuat rokok kretek tradisional, foto para pendiri pabrik kretek, alat promosi rokok kretek di masa lalu hingga sekarang, diorama proses pembuatan rokok kretek, dan sebagainya.

Dengan menjelajahi koleksi di Museum Kretek Kudus itu, pengunjung bisa memahami perkembangan rokok kretek di Indonesia.

Museum yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar ini, didirikan pada 1986 atas prakarsa Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah kala itu. Museum Kretek Kudus diresmikan pada 3 Oktober 1986 oleh Soepardjo Rustam.

Berdasarkan informasi dari Visit Jateng, Soepardjo Rustam melihat potensi besar perusahaan kretek yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Kudus, saat ia berkunjung ke daerah itu.

Oleh sebab itu, lahirlah gagasan untuk mendirikan Museum Kretek guna menunjukkan bahwa kretek identik dengan Kudus, sekaligus menopang perekonomian daerah itu.

4. Ada miniatur cagar budaya 

Jika berkunjung ke Museum Kretek Kudus, pengunjung akan menjumpai  beberapa miniatur bangunan cagar budaya, seperti Oemah Kembar Nitisemito. Melansir dari Visit Jateng, miniatur Oemah Kembar Nitisemito menjadi saksi bisu kejayaan Sang Raja Kretek Nitisemito.

Selain itu, ada miniatur Masjid Wali Loram Kulon yang memiliki ciri khas gapura ikonik dan miniatur rumah adat Kudus yakni Joglo Pencu yang memiliki arsitektur perpaduan gaya Jawa, Hindu, Persia, China, dan Belanda.

Asal usul nama kretek, ternyata tidak tidak terlepas dari sosok Haji Djamhari. Melansir dari situs Visit Jateng, kala itu Haji Djamhari, seorang sosok legendaris di Kudus, memiliki sakit sesak nafas.

Kemudian, ia mengambil minyak cengkih dan mengoleskan di dada dan tubuhnya. Setelah dioleskan, sesak nafasnya reda. 

Kemudian Haji Djamhari bereksperimen dengan menghaluskan cengkeh, kemudian dicampur dengan tembakau, lalu dilinting menggunakan klobot atau kulit jagung kering, diikat dengan benang, dibakar, dan dihisap.

Nah, saat dibakar lintingan cengkeh dan tembakau itu menghasilkan bunyi kemretek atau kretek sehingga menjadi asal-usul nama kretek. 

6. Fasilitas Museum Kretek 

Selain beragam koleksi berkaitan dengan kretek, pengunjung bisa menjumpai fasiltas lainnya di Museum Kretek Kudus. Sebut saja, wahana permainan untuk anak-anak, seperti trampolin, mandi bola, dan sebagainya.

Selain itu, ada mini waterboom yang dilengkapi dengan wahana perosotan dan ember tumpah.

https://travel.kompas.com/read/2023/11/06/152235427/jadi-lokasi-syuting-gadis-kretek-ketahui-6-fakta-museum-kretek-kudus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke