Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Desa Wisata Pengolah Sampah Dapat Penghargaan dari Tiketcom dan Kemenparekraf

KOMPAS.com - Siapa sangka Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di suatu desa wisata bisa mendapatkan penghargaan?

TPST Saling Peduli di Desa Selasari, Pangandaran, Jawa Barat, berhasil menjadi juara kategori Best Beti Dewi (Beli Kreatif Desa Wisata) dalam ajang Jagoan Pariwisata, yang diselenggarakan oleh tiket.com dan Kemenparekraf RI.

“Kami punya inisiatif membuat program pengelolaan sampah terpadu, supaya masyarakat lebih sadar, lebih paham, keberlanjutan lingkungan hidup itu sangat penting, apalagi untuk desa wisata,” ujar Direktur TPST Saling Peduli, Aris Kusmawan, saat acara Penganugerahan Jagoan Pariwisata di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Ia menjelaskan, warga Desa Selasari berinisiatif melakukan pengelolaan sampah, selain untuk keberlanjutan lingkungan juga agar bisa bernilai rupiah.

Sehingga, sampah-sampah anorganik, misalnya, dapat didaur ulang menjadi kerajinan seperti tas atau tempat tisu.

“Sedangkan sampah organik dibikin jadi kompos, diintegrasikan dengan sistem pertanian sehingga kami enggak perlu beli pupuk kimia lagi,” imbuhnya.

Nanti ke depannya, kata Aris, wisatawan yang berkunjung ke Desa Selasari juga akan dapat dilibatkan dalam pengelolaan sampah terpadu.

Inovasi tersebutlah, kata Aris, yang mengantarkan TPST Saling Peduli menjadi salah satu pemenang dalam ajang Jagoan Pariwisata.

Pemenang Jagoan Pariwisata

Selain Desa Selasari, ada juga ketiga desa lainnya yang menjadi pemenang sesuai kategori masing-masing. Tiga kategori lainnya adalah Best Homestay (Homestay Terbaik), Best Digital Creative (Digital Kreatif Terbaik), dan Best Tourist Attraction (Atraksi Wisata Terbaik).

Pada kategori Best Homestay dimenangkan oleh Mandhasativa, yang berlokasi di Desa Sudaji, Buleleng, Bali.

Lalu Kategori Best Digital Creative disabet oleh Keripik Kentang Lara di Desa Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sementara itu, Kategori Best Tourist Attraction diraih oleh Kampung Semai yang terletak di Desa Semen, Blitar, Jawa Timur.

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket. com, Gaery Undarsa, mengatakan bahwa kategori yang dibuat sebagai juara disesuaikan dengan kondisi desa-desa wisata yang mengikuti kompetisi Jagoan Pariwisata.

“Dari 46 unit usaha dari pelaku desa wisata yang mendaftar mentorship serta kompetisi Jagoan Pariwisata ini, kami lihat kategori apa yang mirip-mirip dan juga butuh perhatian lebih lanjut,” ujar Gaery.

Kegiatan ini melibatkan 46 unit bisnis dari pelaku desa wisata di Indonesia. Tak hanya kompetisi, para peserta juga mendapat pembinaan selama sekitar 1,5 bulan pada September lalu.

Mengangkat tema “Empowering Local Champion for Sustainable Growth”, tiket. com mengajak pelaku usaha desa wisata untuk meningkatkan kapabilitas usahanya agar dapat menerapkan prinsip berkelanjutan (sustainable).

“Kami membuat program ini tujuannya untuk mengembangkan potensi dari para pelaku desa wisata. Kira-kira kami bisa membantu apa, agar mereka bisa lebih solid, lebih baik, lebih maju, dan berkelanjutan,” ujar Gaery.

Sementara itu, Chief People Officer tiket. com, Dudi Arisandi, mengatakan Jagoan Pariwisata adalah program yang bertujuan untuk memberdayakan para pelaku dan pegiat usaha di desa wisata.

“Melalui program Jagoan Pariwisata ini, diharapkan para pelaku pariwisata dapat bersaing dan memahami potensi-potensi yang dimiliki dari masing-masing desa wisata, sehingga turut berkontribusi terhadap kebangkitan pariwisata Indonesia,” kata Dudi.

Selain mendapatkan sesi mentoring, para peserta juga menjalani serangkaian tahapan yaitu business pitch competition, penjurian, dan final consideration, sebelum diumumkan empat pemenang.

https://travel.kompas.com/read/2023/11/15/211200327/desa-wisata-pengolah-sampah-dapat-penghargaan-dari-tiketcom-dan-kemenparekraf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke