Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Pendakian Marapi Saat Masih Buka, Perjalanan 2 Hari 1 Malam

KOMPAS.com - Gunung Marapi adalah gunung berapi aktif di Sumatera Barat yang beberapa waktu lalu mengalami erupsi mendadak sampai memakan korban jiwa.

Secara administrasi, gunung ini masuk ke dalam dua wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Saat ini, Gunung Marapi memang masih tutup karena peningkatan aktivitas vulkanik. Lalu, seperti apa aktivitas pendakian saat masih buka?

Menurut David Ditama, salah satu penyedia jasa pemandu pendakian gunung di Sumatera Barat, spot favorit pendaki saat mendaki Gunung Marapi yaitu Tugu Abel Tasman dan Puncak Merpati.

Sebelum sampai di spot tersebut, para pendaki bisa memilih masuk dari salah satu jalur Gunung Marapi. Di antaranya ada jalur Batu Palano, jalur Koto Baru, jalur Aia Angek, dan jalur Pariangan.

Biasanya untuk pendaki pemula, David menyarankan untuk memilih jalur Batu Palano ataupun jalur Koto Baru. Sebab, jalur ini lebih landai dan mudah dilewati.

Itinerary pendakian Gunung Marapi

Berikut itinerary pendakian Gunung Marapi yang Kompas.com rangkum berdasarkan informasi dari David.

Sebagai catatan, itinerary berikut ditujukan untuk pendaki yang memilih jalur Batu Palano dan Koto Baru.

Jalur ini bisa dicoba bila kondisi Gunung Marapi telah pulih dan pendakian telah dibuka kembali.

  • Hari pertama, berangkat pagi

Perjalanan bisa dimulai dengan sarapan sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah itu pendaki bisa mulai masuk jalur sekitar pukul 08.00 WIB.

Pintu masuk jalur Batu Palano berlokasi di Nagari Batu Palano, Kabupaten Agam. Sementara pintu masuk jalur Koto Baru berlokasi di Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Medan kedua jalur ini sama, dan kedua jalur ini nantinya akan bertemu setelah pendaki jalan sekitar 500 meter.

Kata David, jika berangkat dari pos pertama sekitar pukul 08.00 WIB, pada tengah hari para pendaki diperkirakan sudah menempuh 60 persen perjalanan. Posisinya berada di pos lima atau pos enam.

Setelah itu lanjutkan perjalanan melewati dua pos, sebelum akhirnya tiba di bawah Cadas Marapi. Pendaki bisa mendirikan tenda untuk berkemah, istirahat, dan makan di sana.

Menurut David, spot ini memang dijadikan sebagai spot berkemah, karena langsung terhampar pemandangan Gunung Singgalang, Kota Bukittinggi, dan Padang Panjang.

  • Hari kedua, menuju puncak

Bagi pendaki yang masih mau meneruskan perjalanan menuju puncak untuk melihat Tugu Abel Tasman dan Puncak Merpati, bisa mulai mendaki sekitar pukul 04.00 WIB.

Perjalanan menuju puncak dari area perkemahan butuh waktu sekitar 1,5 jam. Selama perjalanan, pendaki akan melihat pemandangan matahari terbit.

Sampai di Tugu Abel Tasman dan Puncak Merpati, pendaki bisa berfoto untuk mengabadikan momen.

Setelah itu, sekitar pukul 08.00 WIB pendaki bisa turun ke area perkemahan, dan tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB.

Di area perkemahan pendaki bisa makan dan bersiap-siap untuk turun kembali ke pos 1. Perjalanan turun bisa dimulai pukul 11.00 WIB, dan estimasi sampai di pos awal sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Kata David, waktu yang dibutuhkan untuk turun ke pos awal terhitung lebih cepat dibanding saat mendaki, yakni sekitar empat sampai enam jam.

Namun, jika hendak turun dengan jalur yang lebih pendek, pendaki bisa menempuh jalur Aia Angek dengan estimasi perjalanan sekitar dua sampai tiga jam.

https://travel.kompas.com/read/2023/12/31/101000527/mengenang-pendakian-marapi-saat-masih-buka-perjalanan-2-hari-1-malam

Terkini Lainnya

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke