Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiket Konser Disebut Mahal, Menparekraf Kerja Sama dengan Penyelenggara

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, ramai beredar keluhan warganet di media sosial terkait harga tiket konser artis internasional di Indonesia yang mahal.

Terbaru, keluhan ini datang dari kalangan penikmat musik Korea Selatan atau yang dikenal dengan sebutan K-popers. 

Mereka ramai-ramai menyatakan keberatan atas mahalnya tiket konser Super Junior pada September 2024 mendatang melalui media sosial X (dulu Twitter).

Pasalnya, promotor resmi yang membawa konser Super Junior ke Indonesia, iMe Indonesia, mengumumkan daftar harga tiket konser berkisar Rp 1,6 jutaan hingga Rp 4 jutaan.

"Please evaluate again for a reasonable price!!!! (tolong evaluasi lagi untuk harga yang lebih wajar)" tulis akun @cheongdamdrum di kolom kutipan unggahan @ime_indonesia pada Kamis (30/5/2024) lalu.

Keluhan lainnya datang dari akun X @HeeroHee. Ia juga menandai akun resmi Super Junior @SJofficial.

"The pricelists is unacceptable, beyond our general minimum wage. Please reconsider it, also the venue is not worth it all section, especially the tribune area. Please help us," tulisnya.

(Harga tiketnya tidak bisa diterima, melebihi upah minimum kami. Mohon dipertimbangkan dan juga tempat konser tersebut tidak layak untuk dilihat dari semua bagian, terutama area tribun. Tolong bantu kami).

Ungkapan tersebut hanya sedikit dari ribuan komentar yang disampaikan oleh Elf, penggemar Super Junior. Bahkan, sebagian lainnya sudah menandai akun X resmi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno @sandiuno.

Menparekraf menanggapi keluhan mahalnya harga tiket konser artis internasional yang tidak sebanding dengan pemilihan tempat konser.

"Kita tidak boleh mengungkapkan statement itu tanpa berbasis data. Data menunjukkan bahwa konser kita konsisten menghadirkan energi yang tinggi," ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).

Menurutnya, kualitas konser di Indonesia terus meningkat karena partisipasi dari penonton yang semangat.

Sandiaga juga menyoroti pentingnya menjaga standar harga tiket konser internasional agar tetap bersaing.

"Karena banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang ke sini (untuk nonton konser)," kata Menparekraf.

"Kami akan bekerja sama dengan para penyelenggara konser agar tidak terbangun narasi bahwa harga tiket konser di sini mahal," tambah dia.

Langkah selanjutnya, Sandiaga mengatakan, akan mempercepat digitalisasi perizinan konser untuk menurunkan harga tiket yang mahal.

Lewat digitalisasi ini, perizinan konser dari promotor ke pemerintah setempat menjadi lebih singkat dan memangkas biaya yang mahal.

"Kita ingin agar digitalisasi konser ini bisa menurunkan biaya persiapan konser sehingga dengan banyaknya jumlah konser daya saing dari industri kita semakin meningkat," tuturnya. 

Sebab, menurut dia, salah satu penyebab mahalnya tiket konser adalah tingginya minat dari penonton yang tidak dibarengi dengan suplai atau jumlah konser di Indonesia.

"Kalau suplainya ditambah dan bisa diberikan opsi-opsi di beberapa kota maka biaya untuk konser bisa lebih rendah," tuturnya. 

https://travel.kompas.com/read/2024/06/05/150810527/tiket-konser-disebut-mahal-menparekraf-kerja-sama-dengan-penyelenggara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke