Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Situs di Pulau Wangi-wangi di Wakatobi, Ada Mercusuar Kuno

KOMPAS.com -  Pulau Wangi-wangi di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tidak hanya menyimpan daya tarik alam dan biota bawah laut, tetapi juga beberapa situs budaya. Mulai dari benteng hingga mercusuar peninggalan zaman penjajahan Belanda.

Penting diketahui bahwa tidak semua situs bisa dijangkau langsung dengan kendaraan. Ada pula yang harus ditempuh dengan jalan kaki sehingga siapkan fisik sebelum berkunjung.

Selain itu, ada pula aturan berpakaian yang wajib dipatuhi oleh wisatawan sebelum masuk ke situs tersebut.

Berikut beberapa situs di Pulau Wangi-wangi yang Kompas.com rangkum dari buku panduan resmi wisata Wakatobi.

Benteng Liya termasuk benteng yang menjadi saksi bisu kebesaran Masyarakat Adat Kadie Liya. 

Benteng ini memiliki luas 52 hektar, dengan tiga pembagian wilayah yaitu pusat benteng, kawasan penyangga, dan bagian luar bentang.

Di pusat benteng, terdapat beberapa situs yaitu Masjid Tua, Kamali, Lapangan Posepa’a.

Sementara itu, kawasan penyangga adalah perkampungan warga dengan sebagian rumah tradisional yang unik dan khas. 

Adapun bagian terluar dari Benteng merupakan kawasan bekas perkampungan masyarakat yang menyimpan beberapa situs, seperti mata air Moori, Tamba’a, Kohonda’o. 

Untuk berkunjung ke Benteng Liya, akan lebih menarik jika datang pada musim lebaran Idul Fitri dan Idul Adha karena ada atraksi budaya yang disebut Posapa’e. 

Atraksi Posepa’a dilaksanakan di Lapangan antara Masjid dan Baruga sebagai ruang latihan ketangkasan bagi anak-anak muda. Melalui atraksi ini wisatawan dapat berinteraksi setelah memahami tata aturan mainnya.

Dari Ibukota Kabupaten, Benteng Liya hanya berjarak kurang lebih sembilan kilometer, dan dapat ditempuh dengan mobil atau sepeda motor sekitar 10 sampai 15 menit.

2. Benteng Tindoi

Benteng Tindoi terbuat dari batu-batu karang berbentuk lingkaran dengan dua lapis pertahanan.

Benteng ini memiliki dua pintu rahasia di sebelah utara, bentuk pintunya terbuka, dan belahan batunya membentuk tanjakan. 

Benteng Tindoi merupakan jejak peradaban tertua di Pulau Wangi-wangi. Ada beberapa situs sejarah yang ada di benteng Tindoi yaitu Kuburan Samburaka dan Kuburan Wa Ode Rio. 

Jika memasuki benteng dari arah Barat Daya maka, setelah memasuki benteng, kamu akan menemukan beberapa kuburan tua yang tidak dikenal. 

Namun, jika kamu masuk dari arah timur laut, atau dari arah Wuta Mohute, maka setelah masuk hutan akan menemukan Kuburan Bhonto.

Situs Benteng Tindoi banyak dikunjungi masyarakat setempat sebagai tempat ritual, terutama di kuburan La Samburaka dan Wa Ode Rio.

Penting diingat bahwa saat masuk ke Benteng Tindoi, tidak boleh mengenakan pakaian berwarna merah. Serta, tidak boleh memetik dan mematahkan daun.

Alasannya, benteng ini dipercaya sebagai benteng keramat, jika larangan dilanggar maka akan berdampak pada wisatawan dan juga masyarakat sekitar. 

Masyarakat setempat juga percaya bahwa jika ada kayu yang patah di Benteng Tindoi, akan berdampak pada kematian warga Tindoi Raya.

Mercusuar setinggi 30 meter ini dibangun tahun 1901 pada masa penjajahan Belanda. Selain mercusuar, ada juga bangunan yang merupakan warisan dari Belanda serta sistem penampungan airnya. 

Mercusuar Waha berlokasi di Desa Waha, Kecamatan Wangi-wangi. Jaraknya sekitar delapan kilometer dari kota Wanci, ibu kota Kabupaten, dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua sekitar 15 menit.

Dari mercusuar ini kamu bisa menyaksikan pemandangan matahari terbit dan matahari terbenam, bentangan Pantai Cemara dan Pantai Untu Wa Ode, perkampungan penduduk Waha, perkebunan masyarakat, serta Pulau Kapota dari kejauhan.

Jika berkesempatan mampir, sebaiknya datang ke mercusuar pada sore hari karena kamu bisa melihat pemandangan matahari terbenam.

4. Benteng Mandati Tonga

Benteng Mandati Tonga terletak di  Desa Komala, Kecamatan Wangi-wangi Selatan. Benteng tersebut berbentuk persegi panjang dengan  luas sekitar satu hektar. 

Pagar tertinggi benteng sekitar tujuh meter, terletak di bagian barat dan selatan. Di pagar benteng terdapat lubang bekas penyimpan meriam.

Sementara itu, di bagian timur benteng terdapat makam La Melangka Tu’u. Tidak jauh dari lokasi itu, ada tempat penjara yang disiapkan untuk tawanan perang. Mereka menyebutnya "kandang babi". 

Di sebelah utara terdapat makam orang Belanda, ini bisa dilihat tepat sebelum memasuki benteng. 

Di bagian tengah benteng ada bekas bangunan masjid, dan di bagian selatan ada baluara yang menghadap ke arah selatan. 

Dari baluara ini, kamu bisa melihat lanskap alam, serta pemandangan Pulau Kapota dan Kompona One. 

Jarak benteng dari ibu kota kabupaten sekitar tujuh kilometer. Perjalanan menuju lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat melalui jalan setapak, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer.

https://travel.kompas.com/read/2024/06/10/112931127/4-situs-di-pulau-wangi-wangi-di-wakatobi-ada-mercusuar-kuno

Terkini Lainnya

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Travel Update
Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Travel Update
TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

Travel Update
Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke