Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Karya Benyamin Sueb Lewat Pameran Biang Kerok di Museum Kebangkitan Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Eh, ujan gerimis aje, ikan teri diasinin, eh, jangan menangis aje, Bang! Yang pergi jangan dipikirin.

Penggalan lirik lagu "Hujan Gerimis" oleh Benyamin Sueb, terdengar di pameran arsipnya berjudul "Biang Kerok."

Pelawak, aktor, dan musisi legendaris berdarah Betawi, Benyamin Sueb, memang meninggalkan banyak karya seni selama hidupnya.

Kisah hidup pemeran Pengki dalam film "Benyamin Biang Kerok" pada 1972 silam ini, terpampang di dinding pameran arsip tersebut.

Pengunjung, muda hingga usia dewasa, bisa bernostalgia melalui karya-karya Bang Ben (sapaan Benyamin Sueb) di pameran yang bertempat di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.

Musik hingga seni peran

Lahir di Jakarta, yang saat itu masih disebut Batavia, ikon Betawi bernama asli Benyamin Suaeb memulai debutnya sebagai anggota grup Melody Boys.

Band yang dipimpin Rachnan Abdullah ini dibentuk pada 1957 dan berubah nama menjadi Melodi Ria, atas anjuran pemerintahan Presiden Soekarno.

Satu per satu lagu ciptaan Benyamin Sueb, seperti "Ada-ada Sadja", "Objek", dan "Kunanti Saat Jang Kan Tiba" dirilis.

Debut album pertamanya muncul setelah lebih dari 10 tahun musisi pelantun lirik jenaka ini masuk ke dunia musik. "Oom Senang", album debut karir Benyamin rilis pada 1969, ditulis oleh Mesra.

Lagu-lagu Benyamin Sueb diputar bergantian di area pameran, juga bisa didengar pribadi menggunakan headset di tiap spotnya.

Film tiap minggu

Lewat karya film dan sinetronnya, Benyamin menjadi dikenal luas oleh masyarakat seluruh Indonesia.

Selain "Biang Kerok", masih ada film "Dunia Belum Kiamat", "Intan Berduri", dan sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" juga berhasil mempopulerkan Benyamin.

Sinetron yang ditayangkan di televisi swasta pada 1994 menampilkan Benyamin sebagai Sabeni, ayah dari pemeran utama Si Doel.

"Setiap Minggu akan diputar film-film Benyamin di samping ruang pameran," ujar Ichsan, penjaga pameran saat ditemui Kompas.com di lokasi pameran "Biang Kerok" pada Sabtu (22/6/2024).

Tepat setahun usai sinetronnya ngehits, Benyamin ditemukan pingsan dan dinyatakan meninggal dunia pada 5 September 1995.

Sehari setelahnya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta Raya memakai nama Benyamin Sueb sebagai nama jalan antara R. E. Martadinata dan Jalan Kemayoran Gempol.

https://travel.kompas.com/read/2024/06/22/190153527/mengenang-karya-benyamin-sueb-lewat-pameran-biang-kerok-di-museum-kebangkitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke