Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rental Mobil Jadi Pendukung Pariwisata DIY, Ini Cara Pemilik Cegah Praktik Penggelapan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu destinasi favorit para pelancong dari dalam negeri maupun luar negeri.

Hal ini membuat berbagai usaha pendukung pariwisata di tumbuh. Salah satu yang paling pesat adalah usaha rental mobil.

Namun, tentunya pemilik usaha rental mobil harus waspada akan ancaman penggelapan atau pencurian mobil.

Berbagai upaya dilakukan oleh para pemilik rental agar peristiwa pembakaran mobil rental di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah tak dialami.

Bagi pemilik rental mobil berinisial DK (37), dirinya mensyaratkan kepada penyewa yang hendak membawa mobil ke luar DIY, rekomendasi  pihak penanggung jawab. Biasanya, penanggung jawab adalah pelanggan lama di rental mobilnya.

Selain itu, dirinya juga betah memelototi lokasi mobil dari GPS yang dia pasang. terutama di unit-unit yang disewa lebih dari satu hari.

“Nyewa empat hari, tapi dua hari di rumah itu sudah indikasi (penggelapan),” ujarnya, saat dihubungi Sabtu (21/6/2024).

Pengalaman antisipasi penggelapan mobil

DK memiliki pengalaman, pada suatu ketika unit mobilnya disewa dan baru satu hari mobilnya langsung dimasukkan bengkel oleh penyewa.

“Langsung tak-eksekusi dari bengkelnya. Harus berani, karena sampai sana kecurigaan juga terbukti. Sedang berusaha melepas GPS, tapi orang-orang seperti saya sudah hafal," ucap dia.

“Kalau bengkel tambal ban oke. Lha ini bengkel mesin. Saya sedikit banyak tahu bengkel-bengkel seperti ini,” ucap dia.

Untuk sekarang ini DK memfokuskan untuk menyewakan unit-unit mini bus seperti Toyota HiAce hal ini karena mini bus ini lebih sulit untuk digelapkan.

DK juga percaya dengan istilah 'teknologi maling pasti selangkah lebih maju'. Maka dari itu pula dia mewanti-wanti para pemain baru di bisnis rental ini terlalu berani, seperti mempromosikan usahanya lewat media sosial hingga meninggalkan mobilnya di stasiun.

"Apalagi Yogya kota tujuan wisata. Datang ke Yogya, (mobil) diantar ke stasiun. Oke, dengan berbagai filtrasi, tapi menurut saya yang sudah sekian lama di bidang ini, kok ngeri," ucapnya.

Verifikasi berlapis

Pemilik rental lai FSP (32) menyampaikan ia memberlakukan skema verifikasi berlapis untuk menyaring penyewa.

Pertama penyewa harus mengisi formulir yang isinya data diri, lalu wajib mengetahui akun media sosial, hingga menggunakan aplikasi untuk mencari tahu nomor telepon yang dicantumkan.

"Sama kalau orangnya domisili atau kost di Yogya, kami tanya anak kost atau tetangganya bagaimana karakternya orang (penyewa) itu," imbuhnya.

Bahkan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, dia sudah mem-blacklist penyewa ber-KTP Pati sejak tahun 2020 lalu.

"Sudah saya blacklist sejak 2020, jadi dulu awal-awal Covid itu teman rental ada yang menginformasikan di grup Whatsapp kalau mobilnya ke arah sana dan enggak bisa diambil," ujar FSP saat dihubungi, Jumat (21/6/2024).

Magetan dan Lampung juga di-blacklist

Selain wilayah Pati dia juga mem-blacklist beberapa wilayah lain seperti Magetan, dan juga Lampung.

FSP berujar bahwa saat dirinya awal membuka usaha rental mobil, mobilnya pernah digadaikan di daerah Magetan, Jawa Timur.

"Kalau mem-blacklist Pati dari pengalaman teman yang pernah unitnya gak bisa diambil sampai sekarang. Kalau Magetan saya ada pengalaman mobil saya digadaikan di daerah sana," ucapnya.

Menurut dia, kasus di Pati baru naik baru-baru ini, padahal banyak kasus lama. Meski begitu, mobilnya belum pernah digelapkan Sukolilo, melainkan di Magetan.

https://travel.kompas.com/read/2024/06/23/090900027/rental-mobil-jadi-pendukung-pariwisata-diy-ini-cara-pemilik-cegah-praktik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke