Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Ekspedisi Garis Depan Nusantara

Kompas.com - 13/05/2008, 18:32 WIB

KITA patut berbangga karena Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia memiliki garis pantai 81.000 kilometer yang merupakan terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Laut terbentang seluas 5,8 kilometer persegi atau hampir tiga perempat dari seluruh wilayah tanah air.

Ribuan pulau berarak dan tersebar bagai mutiara mutu manikam di antara hamparan buih lautan di sekitar khatulistiwa. Di antara pulau-pulau tersebut ada sebagian saudara-saudara sebangsa yang hidup terpencil, jauh dari modernitas. Ada pula sudara-saudara kita yang demi dedikasi dan tugas negara rela menjaga keberadaan pulau-pulau tersebut dan harus terpisah jauh dari keluarga.

Banyak pulau-pulau kecil nun jauh di sana yang menjadi garis terdepan Nusantara, namun jauh dari perhatian kita. Padahal, pulau-pulau terluar memiliki peran strategis sebagai batas kedaulatan negara dan sudah mejadi kewajiban seluruh bangsa untuk ikut peduli terhadap eksistensi pulau-pulau tersebut sebagai bagian Republik Indonesia.

Adakah kita pernah menginjakkan kaki di sana? Terbersitkah di pikiran kita bahwa pulau-pulau tersebut adalah bagian dari bumi pertiwi tercinta?

Pentingnya peran pulau-pulau terluar tersebut mendasari dilaksanakannya Ekspedisi Garis Depan Nusantara. Ekspedisi ini bertujuan membuka ruang informasi serta keterbukaan akan keberadaan dan potensi 92 pulau terdepan/terluar Nusantara kepada masyarakat. Selain itu, hasil-hasil ekspedisi diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat atas kekayaan alam Nusantara sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan yang tidak kalah penting adalah membangun kembali kesadaran budaya maritim yang selama ini terlalaikan.

Sesuai tujuan tersebut, ekspedisi akan mencatat kondisi alam di pulau-pulau terluar dan budaya masyarakat di sekitarnya. Khusus budaya maritim, ekspedisi akan mengungkap lebih rinci setidaknya 83 jenis perahu tradisional asli Indonesia, antara lain 23 jenis dari Madura, 16 jenis dari Bugis-Makasar, 6 jenis dari Sumatera Selatan, 4 jenis dari pantai utara Jawa, dan perahu-perahu yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.

Selain itu, untuk membentuk persepsi nasional maupun internasional tentang keberadaan pulau-pulau tersebut, akan didirikan monumen bapak bangsa, Soekarno-Hatta di setiap pulau terluar. Patung Soekarno berwarna merah dan Hatta berwarna putih tidak hanya ekspresi seni semata, namun juga akan menciptakan citra garis terdepan Nusantara. 

Semua data-data yang dikumpulkan akan didokumentasikan dalam bentuk buku, film, foto dan web. Setidaknya enam buku yang direncanakan terbit, yakni Garis Depan Nusantara, Garis Depan Nusantara: Buku 1 Pula-pulau Terdepan Indonesia Barat, Garis Depan Nusantara: Buku 2 Pulau-pulau Terdepan Indonesia Tengah, Garis Depan Nusantara: Buku 3 Pulau-pulau Terdepan Indonesia Timur, Perahu Tradisi Nusantara, dan Monumen 92 Pulau Nusantara.  

Ekspedisi dibagi dalam tiga tahap, masing-masing untuk pulau terluar di Indonesia barat, Indonesia tengah, dan Indonesia timur. Pelaksanannya dibagi dalam tiga tim, masing-masing tim pulau/kapal, tim Kodal (komanda pengendali) I, dan Kodal II. Tim pulau akan bergerak dari satu pulau ke pulau lainnya menggunakan Kapal Motor Deklarasi Djuanda. Tim Kodal I dan II akan bergerak melalui perjalanan darat, melakukan survei awal budaya masyarakat, melakukan kerja sama dengan seluruh pihak yang terlihat dalam ekspedisi, termasuk mengatur rencana aksi.

Ekspedisi Garis Depan Nusantara merupakan insiatif oganisasi pecinta lingkungan Wanadri dan komunitas budaya Rumah Nusantara. Kegiatan ini didukung Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Perhubungan, TNI AL, Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional), Medco Energi, Kompas, TransTV, dan Trans-7.

Perjalanan ekspedisi dapat diikuti perkembangannya melalui rubrik travel di www.kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com