YOGYAKARTA, RABU - Tunggakan rekening di area Perusahaan Listrik Negara atau PLN Yogyakarta secara akumulatif mencapai Rp 3,84 miliar. Namun angka sebesar ini bisa ditekan perlahan dengan menggencarkan sejumlah program.
Menurut Asisten Manajer PT PLN Persero Area Pelayanan Jaringan (APJ) Yogyakarta, Reffy Sangi, kesadaran masyarakat membayar listrik agak susah diprediksi. " Belum tentu warga kota lebih tertib," katanya, Rabu (2/7).
Dari total tunggakan sekitar Rp 3,84 miliar-data terbaru yang terekap hingga Mei 2008-Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Wates yang meliputi Kabupaten Kulon Progo, hanya menyumbang Rp 25,5 juta. Sementara UPJ Yogyakarta Utara mencapai Rp 1,21 miliar.
"Aliran cash-flow perusahaan terganggu ketika ada tunggakan-tunggakan. Terutama pada operasional harian PLN dalam perawatan peralatan, perbaikan, dan pengadaan peralatan," ujarnya.
Upaya penyadaran pada masyarakat, semua APJ PLN di DIY sejak tahun 2006 serentak mengadakan program Ketiban Rejeki bagi pelanggan yang tertib. PLN juga punya Tim Penurunan Tunggakan (Petung) yang datang langsung ke rumah. Cara-cara seperti ini cukup efektif.
Angka tunggakan PLN APJ Yogyakarta tahun 2006 mencapai Rp 8 miliar dan terus turun sehingga akhir 2007 menjadi Rp 3,6 miliar. Pada Februari 2008 sempat melejit hingga sekitar Rp 5 miliar, dan pada Mei lalu turun menjadi Rp 3,84 miliar.
Akumulasi tunggakan Rp 3,84 miliar tersebut adalah dari 34.763 lembar rekening (pelanggan). Sekitar 80 persen dari tunggakan ini disumbang pemakai listrik kalangan rumah tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.