Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Es Duren 45

Kompas.com - 25/07/2008, 16:12 WIB

Warung Teriak

Menyebut es durian, tentu tak ada yang istimewa di masa sekarang. Apalagi sekarang durian bisa diperoleh kapan saja. Tumbuhan dari genus Durio yang punya nama asli Durio zibethinus ini punya bau yang bagi sebagian orang menggoda, sementara buat sebagian yang lain bikin mual.
    
Bicara soal es durian di Jakarta, salah satu tempat yang layak diperhitungkan adalah warung yang menempati lapak di halaman depan Pasar Kota Cikini, yang kemudian bernama Pasar Cikini Ampiun. Es durian di tempat ini sudah ada sejak tahun 1980-an. 
    
Lokasi warung ini strategis, yakni di pasar, di seberang Stasiun Kereta Api Cikini, dekat perkantoran dan kawasan elit. Lewat promosi dari mulut ke mulut, jadilah warung ini beken sebagai warung es duren. Lantas diberi nama Es Duren 45.
 
Apa makna angka 45 ? "Biar tambah semangat aja, biar semangatnya terus seperti semangat '45," kata Meli, yang diamini Fifi, suatu siang. Mereka berdua tak lain adalah dua putri dari Ivana, si empunya warung. Ivana  memiliki lima anak. 
     
Sebenarnya, warung ini sejak awal tidak hanya menjual es durian. Berbagai menu  makanan seperti mi bakso, nasi goreng, hingga mi masak, juga tersedia. Untuk minuman, selain es durian ada es buah, es sirsak, es kelapa. Hanya saja, memang es duriannya yang istimewa.
      
Es durian seharga Rp 15.000 per gelas itu berisi daging durian yang kemudian dilumuri susu dan diberi es serut. "Kita pakai campur, durian bangkok dan lokal," kata Fifi lagi. Ketika Warta Kota mencoba segelas es durian tanpa susu, terasa bahwa rasa manis berasal dari durian itu sendiri, tanpa gula.
    
Jika segelas es durian tak cukup, bisa coba jus durian. Yang ini tentu saja dalam bentuk yang lebih lembut. "Kebanyakan orang ke sini cari es duren, kalau enggak jus. Kalau makanan, rata aja.  Ada yang cari mi bakso, mi masak, nasi goreng," ujar Fifi, bungsu dari lima bersaudara. 

Sebelum menyeruput es durian, Warta Kota memesan mi bakso pangsit. Mi yang cukup lembut ditaburi potongan ayam rebus plus daging giling. Belum lagi dua butir bakso dan dua pangsit rebus. Cukup mengisi perut kosong sebelum menikmati minuman jagoan, es durian.        
Dua dapur
    
Warung ini buka setiap hari pukul 09.00-17.00 dan punya pelanggan dari kalangan biasa hingga pejabat atau pesohor. Warga kawasan Menteng dan sekitarnya sudah tak asing dengan warung ini. Es Duren 45 ini bagaikan bedak atau lipstik yang menggairahkan Pasar Cikini Ampiun.
    
Satu hal lagi, karena warung ini terbilang panjang, maka posisi dapur dibagi dua. Masing-masing dapur ada di kedua ujungnya. Jadi, pembeli berada di tengah-tengah dapur. "Satu untuk dapur rebus, satu lagi dapur goreng. Biar enggak bertumpuk di satu tempat," ucap Fifi.
    
Nah, untuk mempermudah komunikasi antardapur, maka perlu dua penjaga pula. Tak pelak, Meli dan Vivi bergantian mengomunikasikan pesanan pembeli. Caranya? Apalagi kalau bukan teriak.
     
Jadi, jangan kaget jika mendengar teriakan-teriakan dari ujung ke ujung. "Kita sampai disebut warung teriak. Soalnya, susah. Dari ujung sana ke ujung sini, kalau ada pembeli dari ujung dapur rebus yang pesen goreng-goreng kan saya harus teriak. Biar pada denger," kata Fifi sambil terbahak. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com