JAKARTA, JUMAT — Pihak Spanair meminta contoh sampel DNA anggota keluarga terdekat Nguni Toka Rodonuwu, WNI yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat Spanair, Rabu (20/8). Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, hal tersebut telah disampaikan Spanair kepada pihaknya.
"Ada dua hal yang diminta, adanya sampel DNA bisa diambil di Indonesia atau mengirim keluarga terdekat dalam hal ini ibu kandungnya ke Madrid. Informasi yang didapatkan KBRI di Spanyol, Spanair akan menanggung biaya transportasi dan akomodasi dari Indonesia ke Spanyol. Di sisi lain, Deplu menyiapkan dokumen-dokumen penunjang, seperti pengajuan visa melalui Kedutaan Spanyol di Indonesia. Karena info yang kami dapat dari paman korban, katanya ibu Nguni belum punya paspor," Faizasyah menjelaskan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/8) pagi.
Untuk pengurusan visa, kemungkinan akan dilakukan di Manado untuk mempercepat proses pengurusan dokumen. Deplu hingga kini masih menunggu kesiapan keluarga dan keputusan mengenai pemberangkatan ibu Nguni. "Kami menunggu kesiapan keluarga saja, yang mana yang tercepat. Karena ini sangat segera agar bisa segera diidentifikasi," kata Faizasyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.