KUALA LUMPUR, SELASA - Malaysia dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memiliki hubungan yang sangat erat. Presiden pertama organisasi payung olahraga sepakbola di Asia itu adalah tokoh paling dihormati di Malaysia, yakni Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, Bapa Kemerdekaan sekaligus Perdana Menteri pertama Malaysia.
Dukungan besar Malaysia kepada sepakbola Asia juga diwujudkan dengan kesediaan negeri berbentuk monarki konstitusional itu menjadi markas AFC selama 40 tahun. Berbagai fasilitas diberikan oleh Malaysia bagi Markas AFC di Bukit Jalil.
Sayangnya, tidak lama lagi, AFC tampaknya bakal hengkang dari markas mereka di Bukit Jalil. Organisasi itu tengah berupaya pindah markas. Sebanyak 46 negara anggota diminta mengajukan penawaran jika ingin dijadikan markas AFC.
Malaysia menegaskan tidak akan mengajukan penawaran karena syarat yang diminta AFC dinilai terlalu berlebihan. "Permintaan mereka sangat berlebihan. Mereka seharusnya paham mereka bukan Perserikatan Bangsa-bangsa," tegas Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Azzudin Ahmad, Selasa (21/10).
Menjadi negara tempat markas baru AFC tergolong berat. Mereka harus memberikan status diplomatik kepada para pejabat senior AFC, menyediakan fasilitas bebas pajak, pinjaman bebas bunga, serta fasilitas memakai semua stadion olahraga secara gratis. Spekulasi yang berkembang saat ini menyebutkan, Presiden AFC Mohamed Bin Hammam, ingin markas AFC hijrah ke salah satu negara Teluk yang kaya minyak.
"Kami memiliki keterikatan sentimentil dengan AFC. Negeri ini adalah rumah mereka. Akan tetapi, jika mereka ingin pindah, kami tidak akan menghalangi mereka," ujar Azzudin.
Seperti dilaporkan Bernama, Presiden FAM, Sultan Ahmad Shah mengatakan, AFC seharusnya menunjukkan sikap menghormati Tunku Abdul Rahman yang mempertahankan Markas AFC tetap di Malaysia. "Jika AFC ingin pindah ke lokasi lain, itu merupakan hak ereka. Akan tetapi mereka harus menghormati apa yang telah dilakukan Tunku Abdul Rahman lebih dari 40 tahun silam," ujar Sultan di Pahang, Malaysia.
Mantan Presiden AFC itu mengungkapkan, AFC telah menjalani tahun-tahun sukses di Malaysia lebih dari 40 tahun lalu. Markas AFC di Bukit Jalil juga telah mendapat fasilitas yang sangat bagus.
Sekretariat AFC mulai beroperasi di Hongkong setelah pembentukan organisasi itu di Manila, Filipina, 8 Mei 1954. Markas mereka pindah ke Penang, Malaysia, pada 1965 setelah Koe Ewe Tek menjabat sebagai Sekjen.
Sekretariat pindah lagi 10 tahun kemudian ke Ipoh, Malaysia. Pada 1978, saat Dato' Peter Velappan naik sebagai Sekjen, makas pindah ke Kuala Lumpur. AFC mendapat gedung di Bukit Jalil pada tahun 2000. (ATO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.