Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kayu Kelapa Seharga Puluhan Juta

Kompas.com - 11/11/2008, 10:24 WIB

Selama ini kayu kelapa jarang dilirik pengusaha dan perajin furniture karena karakter kayunya yang memiliki penanganan khusus. Jika tidak tahu memprosesnya, produk mebel yang terbuat dari kayu kelapa bisa rusak gara-gara kayunya melintir atau pecah seratnya. Marsal, pemilik CV Mitra Khairi mencoba mengakaliya.

Beberapa tahun yang lalu, Marsal pulang ke kampungnya di Sumatera Barat. Disana, Marsal melihat pohon kelapa ditebang dan kayunya dibiarkan begitu saja atau dijadikan kayu bakar. Iseng-iseng Marsal mencoba membelah sebatang kayu kelapa. Ternyata, mutunya bagus sekali, dan tidak kalah dengan kayu jati."Ini seperti harta karun yang tidak diolah," katanya.

Akhirnya, tahun 2004, Marsal meninggalkan bisnis pemasok aneka barang yang waktu itu dilakoninya,. Ia memulai menggeluti bisnis kayu kelapa. Marsal mengaku, usahanya sempat merugi karena dihadapkan pada kayu kelapa yang susah penanganannya. "Kayunya melintir, mudah pecah rambut, atau bergerak terus. Seperti menyusut atau mengembang lagi," ujarnya.

Modal awal usahanya yang Rp 250 juta cepat menipis. Namun, Marsal justru semakin panasaran mencari solusinya. Dengan ketekunan dan pantang menyerah,  pria kelahiran 5 Juni 1959 ini akhirnya menemukan ramuan khusus agar kayu kelapa tidak pecah serat dan berubah bentuk.

Kini, dengan total investasi sekitar Rp 400 juta, bisnis Marsal terus berkembang. Omsetnya yang semula Rp 10 juta per bulan, kini bisa menembus Rp 30-40 juta per bulan.

Bahkan, kata Marsal pernah dalam sehari mampu menjual Rp 12 juta dari order membuat pintu dan jendela.Untuk bahan baku, Marsal mengaku lebih memilih kayu kelapa yang tua. Pasalnya, kayu kelapa tua lebih banyak seratnya dibanding yang muda. Setelah di oven, kayu kepala tua lebih berat daripada yang muda dan masih banyak berisi air. "Sebaiknya memakai kayu berumur diatas 60 tahun," kata Marsal.

Marsal mendatangkan kayu kelapa dari Sumatra Barat. Produk mebel dari kayu kelapa buatan Marsal berupa meja makan, sofa, meja ruang tamu, bufet, dan balai-balai. Masalah harga, bervariasi. Misalnya, bufet dijual dengan harga rata-rata sekitar Rp 1,5 juta. Marsal juga memproduksi lantai kayu kelapa yang dijual sekitar Rp 175.000 per meter persegi.

Marsal banyak melakukan pameran kerajinan atau workshop untuk melakukan pemasaran. Produknya berhasil menggaet sejumlah pemesan asal AS, Cina, dan Taiwan. Marsal mengaku, dia juga pernah menangani proyek di vila milik salah seorang mentteri di Kabinet Indonesia Bersatu. Kedepan, Marsal akan mengembangkan perusahaannya dengan mengajak perajin lain sebagai mitra usahanya.

====================================

CV Mitra Khairi
Jl Bintara Jaya No. 26B,Pondok Kopi,Jakarta Timur
Workshop:Bintara Jaya VII No 43, Bekasi Barat
021-98402730-

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com