Di dusun Gulmit yang mungil ini, sekali lagi saya berjumpa dengan Majid, kawan dari Chapursan. Di tempat ini alur perjumpaan tak terduga, perpisahan, perjumpaan kembali, sudah teratur bak cerita film India. Majid kembali tertawa terguncang-guncang melihat saya.
“Hunza memang kecil. Kita bisa berjumpa di mana-mana!”
Menjelang senja saya kembali lagi ke penginapan Kakek Haider, setelah menumpang empat kendaraan berbeda. Di bawah naungan puncak-puncak raksasa ini, keramahtamahan menjadi jalan hidup.
(Bersambung)
_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!