Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Masakan Ikan di Palembang

Kompas.com - 05/02/2009, 08:30 WIB

Pindang gagrak Palembang di masa kini memang lebih banyak menampilkan iga sapi sebagai protein. Hal ini tampaknya sesuai dengan permintaan masyarakat. Iga sapi belakangan ini naik daun. Berbagai masakan dari iga sapi langsung populer, termasuk konro Makassar dengan iga sapi berukuran jumbo. Beberapa warung di Palembang menampilkan pindang iga sapi “meniru” cara orang Jakarta menyajikan konro. Yaitu, iganya diungkep dan dibakar dulu, sebelum kemudian dimasukkan ke dalam kuah pindang yang segar. Jenis sajian ini punya penggemar makin banyak.

Di RM “Pindang Meranjat Jaka Baring”, saya menemukan jenis pindang yang sudah semakin jarang dijumpai di tempat lain, yaitu pindang ikan baung salai. Ikan baung berukuran kecil disalai (dikeringkan dengan asap), kemudian dimasak lagi di dalam kuah pindang. Hasilnya adalah kuah pindang dengan nuansa smokey yang cantik sekali. Ikan salai yang bertekstur tegas kemudian menjadi lembut kembali setelah dimasak dalam kuah asam pedas.

Terus terang, saya merasa penggunaan ikan baung untuk disalai agak mubazir. Ikan baung sudah semakin sulit diperoleh. Sebaiknya dibiarkan menjadi besar, baru kemudian dipanen dan dimasak segar karena karakteristik dagingnya yang lembut bila dimasak dalam keadaan segar. Ikan yang disalai sebaiknya dari jenis-jenis lain yang mudah didapat, misalnya ikan lais. Pada akhirnya, ikan jenis apapun ketika disalai akan menghasilkan rasa yang hampir sama. 

Secara umum, pindang juga punya kemiripan dengan masakan asam pedas yang populer di daerah Riau – kepulauan maupun daratan. Sama-sama tidak memakai santan, dan sama-sama merupakan masakan berkuah yang populer dengan rasa asam-pedas yang menonjol.

Di “Jaka Baring” ini saya juga menemukan pusaka kuliner Sumatra Selatan yang sudah jarang hadir di tempat lain, yaitu ikan gabus bakar sondok. Ikan gabus segar dibuang tulang utamanya dan jeroannya, kemudian ditusuk dengan bambu dan di-bembem atau dibakar di dalam bara arang. Sisik ikannya sengaja tidak dibuang agar selama pembakaran kulit ikan tidak cepat menjadi gosong.

Ikan gabus bakar sondok ini cocoknya dimakan dengan sambal jeruk kunci. Jeruk kunci (di Manado disebut lemon cui) adalah semacam jeruk nipis yang lebih kecil dan isinya kuning. Rasanya manis-asam. Kulit jeruk kunci dirajang halus, kemudian dicampur dengan sambal trasi. Dahsyat!

Masakan ikan lain yang saya sukai di Sumatra Selatan adalah sajian yang populer dengan nama sate ikan. Tunggu dulu, sate yang satu ini tidak memakai tusukan. Bahkan tidak dibakar. Jadi, secara nomenklatur, istilah sate ikan ini sungguh sangat menyesatkan.

Di Sumatra Selatan, sate ikan adalah daging ikan yang dicincang atau di-blender halus, dicampur bumbu, kemudian dibungkus dalam paket daun pisang mirip seperti bungkusan bothok di Jawa, tetapi ukurannya lebih kecil. Paket ini kemudian dikukus. Hasilnya adalah mirip otak-otak ikan kukus. Lembut, dengan rasa ikan yang cantik, tanpa aroma amis sedikit pun. Boleh dimakan dengan cocolan sambal pelem (sambal trasi dan irisan mangga). Mak nyuss!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com