Berencana liburan dengan mengendarai mobil? Coba uji dulu pengetahuan seputar keamanan berkendara. Studi terakhir menyebutkan, 84% pengemudi gagal menjawab benar saat ditanya, "Apa yang harus dilakukan saat lampu kuning menyala dan setelahnya merah?". Yang benar: menghentikan kendaraan.
Benar atau Salah?
1. Ban tak perlu diganti sejauh kondisinya belum benar-benar botak dan sering kempis karena bocor.
Salah. Ban yang tidak diganti dalam waktu lama bisa mengalami kerusakan dari dalam, tanpa ada tanda-tanda yang jelas. Periksalah kondisi ban secara teratur, meskipun mobil Anda jarang digunakan.
2. Pengemudi yang kurang tidur lebih berbahaya dibandingkan yang memiliki gangguan tidur kronis.
Benar. Tunda perjalanan apabila Anda kurang istirahat di malam sebelumnya. Menurut studi dari New Zealand, risiko kecelakaan meningkat hingga 170% pada mereka yang tidur kurang dari 5 jam. Pada mereka yang menderita gangguan tidur seperti mendengkur, risiko itu meningkat hingga setengahnya.
3. Berbicara di ponsel sambil menyetir adalah kebiasaan paling berbahaya.
Salah. Menurut National Highway Traffic Safety Administration, berbincang melalui ponsel ketika mengemudi adalah hal yang paling sering mengganggu konsentrasi. Namun, sebenarnya yang paling berbahaya adalah saat kita sedang memencet nomor telepon yang akan dihubungi.
4. Memiliki mobil yang dilengkapi kantong udara samping (side airbag) serta sistem pengereman ABS (antilock brake system) akan mengurangi risiko kecelakaan.
Salah. Terkadang, fitur-fitur pengaman yang lengkap pada mobil malah memicu pengemudi semakin agresif, demikian menurut studi terakhir. Akibatnya, angka kecelakaan meningkat.
5. Waktu paling berbahaya untuk mengemudi di jalan raya adalah di jam sibuk di pagi hari.
Salah. Kecelakaan fatal jarang terjadi di antara jam 07.00 hingga 09.00 pagi. Sebab, kemacetan membuat kita jarang mengemudi dengan kecepatan tinggi. Justru, jalanan yang lengang, seperti lepas tengah malam hingga dini hari yang lebih berisiko, demikian menurut peneliti dari Carnegie Mellon University.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.