Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (175): Air Mata yang Tergenang

Kompas.com - 07/04/2009, 09:22 WIB

Air mata Syiwa, yang terkumpul dalam kolam besar yang tergenang alami di dekat kuil, tak lagi dibanjiri umat Hindu yang melakukan ibadah mandi suci. Selain barisan bebek yang berenang di sana, ada bocah-bocah Punjab yang melompat riang ke dalam air dengan hanya memakai celana shalwar kombor. Tak ada patung yang tersisa di kuil ini. Yang ada adalah lorong gelap, bau, penuh coret-coretan grafiti si Ahmad atau si Mahmud yang pernah datang ke sini. Hanya di lorong-lorong tersembunyi, gambar dewa dewi yang hampir pudar masih bertahan, lolos dari tangan manusia yang tak mau ingat lagi masa lalu.

Padahal dalam sejarahnya, Katas pernah menjadi sebuah tempat di mana para pemeluk beragam agama hidup bersama. Sang pendiri agama Sikh, Shri Guru Nanak, datang ke tepi danau suci ini untuk bermeditasi. Sang ilmuwan Muslim Al Biruni dari Khorezmia datang untuk belajar bahasa Hindi, menulis sejarah Hindustan, dan menghitung diameter bumi. Belum lagi ribuan orang suci Hindu yang melepaskan kesenangan duniawi, menempuh perjalanan ratusan hingga ribuan kilometer untuk berziarah.

Selanjutnya, masa-masa kejayaan itu surut, tenggelam bersama bukit-bukit garam Punjab yang mengelilingi tempat ini. Perlahan-lahan lumut dan sulur-suluran menenggelamkannya. Serangga bersarang di dalamnya. Atapnya ambruk. Temboknya bolong. Lima puluh tahun setelah partisi India, bangunan bersejarah kuil Katas Raj sudah berubah menjadi puing-puing kuil yang terlupakan.

Pakistan, sebuah negara Muslim yang menghargai masa lalunya. Tidak seperti negara tetangga yang menghancurkan patung-patung, Pakistan tetap melestarikan dan merawat peninggalan sejarahnya. Museum Lahore dipenuhi patung Buddha bertapa yang kurus kering. Kota Moenjo Daro, tempat lahirnya peradaban Indus, menjadi kebanggaan nasional. Kota Buddha Taxila dari dinasti Gandhara terawat dengan rapi. Juga patung-patung Buddha di lembah Swat hingga balik pegunungan Himalaya di Baltistan, semuanya masih berdiri dengan megah. Tetapi mengapa kuil Katas begitu saja terhapus dari memori negeri ini, terbenam dalam kebencian terhadap Hindustan?

Ada sebuah misteri yang dibisikkan oleh reruntuhan altar dan kuil. Ada air mata sang Dewa yang menggenangi kolam kotor. Sejarah menjadi pudar karena perang dan persengketaan. Entah berapa lama lagi ia akan bertahan.

(Bersambung)

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket dan Jam Buka Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang

Harga Tiket dan Jam Buka Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang

Travel Update
Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Travel Update
11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Jalan Jalan
Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Travel Update
Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Jalan Jalan
5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Jalan Jalan
Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Jalan Jalan
4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

Travel Update
Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Travel Update
Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Travel Update
Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Jalan Jalan
Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com