Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Letusan Gunung Slamet, Warga Diimbau Sedia Masker

Kompas.com - 27/04/2009, 20:10 WIB

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Masyarakat di sekitar Gunung Slamet diminta untuk siaga menggunakan masker menyusul terus meningkatnya intensitas letusan gunung berapi tertinggi di Jawa Tengah itu.

Wakil Bupati Purbalingga, Heru Sujatmoko, Senin (27/4), mengatakan, antisipasi dini harus dilakukan untuk menanggulangi segala kemungkinan yang bakal terjadi di Gunung Slamet. Untuk saat ini, yang sangat perlu disiapkan adalah penggunaan masker karena intensitas letusan gunung tersebut terus meningkat yang menghamburkan mateial berupa asap dan debu vulkanik.

"Masing-masing pemerintah kecamatan yang terdekat dengan Gunung Slamet perlu menyiapkan masker untuk masyarakat. Demikian pula instansi terkait lainnya," kata dia.

Ada 14 desa di wilayah Purbalingga yang paling rawan terkena dampak letusan Gunung Slamet. Desa-desa itu sebagian besar berada di dua kecamatan yang berada di dekat Gunung Slamet, yakni Karangreja dan Mrebet. Sebanyak 60 petugas tim search and rescue (SAR) telah disiagakan di desa-desa tersebut.

Kepala Bidang Geologi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Banyumas, Djunaedi, mengatakan, dari indikasi-indikasi yang muncul saat ini, kemungkinan terjadinya letusan besar di Gunung Slamet ada. Indikasi tersebut di antaranya terciumnya bau belerang hingga di lereng gunung sejak dua hari terakhir, serta naiknya suhu air dari gunung ini.

"Dari hasil pengamatan para ahli di Pos Pengamatan Gambuhan, Pemalang, indikasi bakal meletus itu ada. Karena itu, kami terus memantau perkembangannya," kata dia.

Suhu air di Gunung Slamet yang dua hari lalu masih berkisar 51 derajar selsius sampai 52 derajat selsius, pada Senin kemarin naik menjadi 53 derajat selsius. Kenaikan suhu air tersebut mengindikasikan meningkatnya aktivitas magmatik di dalam kawah.

Aktivitas vulkanik di kawah Gunung Slamet selama Senin kemarin fluktuatif. Pukul 06.00 hingga 12.00, intensitas gempa cenderun tinggi dengan durasi hingga 140 detik. Namun, pada pukul 13.00 sampai 18.00, cenderung turun. Status masih siaga.

Letusan lava pijar masih terlihat di lereng arah Bambangan, Purbalingga, maupun Pemalang. Ketinggian letusan bervariasi, mulai dari 100 meter hingga 900 meter. Kondisi ini tak jauh beda dengan sehari sebelumnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com