Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Batavia Art Festival sejak 1628 Jadi Tempat Bazar

Kompas.com - 21/06/2009, 15:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan tahun lalu, tepatnya sekitar 1628 areal Batavia Art Festival (BAF) 2009 di Taman Fatahillah Museum Sejarah Jakarta sudah menjadi tempat berlangsungnya pasar tradisional, bazar, atau pasar malam. 

Kepala Seksi Koleksi dan Perawatan Museum Sejarah Jakarta Dwi Martati mengatakan hal itu saat ditemui di stand Museum Sejarah Jakarta dalam kesempatan BAF (21/6). Menurut Dwi, sejak masa itu Museum Sejarah yang dulu disebut Stadhuis (balai kota) ini sudah menjadi tempat interaksi antara banyak suku dan warga negara.

Para penduduk lokal menyediakan bahan-bahan hasil bumi, orang-orang China penyedia tahu yang andal, orang India menawarkan hasil ukirannya yang bagus, dan yang membeli kebanyakan adalah noni-noni Belanda.

"Memang, tempat ini sudah ada interaksi budaya dan suku, seperti saat Batavia Art Festival ini," ungkap Dwi.

Lebih jauh, Dwi menuturkan, lokasi pasar selain di pelataran Stadhuis (sekarang Taman Fatahillah) juga ada di sebelah Timur Stadhuis. Di tempat itu terdapat warung-warung orang China, sedangkan di ujung Barat Laut pernah ada pasar pakaian.

Adapun di sebelah timur jembatan Kota Inten pada sisi timur Kali Besar terdapat pasar tanpa dinding yang komoditas utamanya adalah ayam hidup. "Orang Belanda menyebutnya Hoenderpaserbrug," ungkap Dwi.

Dari dulu hingga kini, pasar selalu hadir dalam kehidupan masyarakat Jakarta. Tidak terkecuali di Batavia abad ke-16 hingga ke-19. Namun sayang, di zaman sekarang sebagian besar pasar tradisional di Jakarta digusur supermarket, hipermarket, atau mal.

"Pasar tradisional diperbaiki saja situasinya, bangunan, dan kebersihannya. Seperti Pasar Petak 9 dan Asemka, situasinya asli seperti dulu, tinggal diperbersih saja. Jangan digusur karena pasar tradisional tetap kita butuhkan," pungkas Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com