Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahaya, Merogoh Kunto Bimo di Borobudur

Kompas.com - 27/07/2009, 19:27 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Hasil kajian terhadap alasan wisatawan berkunjung ke Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, ternyata paling dominan adalah merogoh patung Kunto Bimo di pelataran paling atas candi. Wisatawan melakukan hal itu karena telanjur percaya kalau tangannya bisa mengenai bagian tertentu patung itu, dikabulkan cita-citanya.

"Mereka yang melakukan aksi merogoh patung itu bisa siapa saja. Mereka percaya kalau ingin cepat kaya, cepat naik pangkat, cepat dapat jodoh, tambah rezekinya maka upayanya ya itu tadi, merogoh patung," kata Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, Senin (27/7), ketika dihubungi di Magelang.

Pujo Suwarno mengingatkan, aksi merogoh patung itu sebenarnya juga sumber penyakit bagi batu-batu yang melindungi patung tersebut. Aksi wisatawan yang merogoh patung, apalagi di terik matahari menyebabkan tangan dan kakinya mengeluarkan keringat.

Air keringat di tangan dan kaki itu menempel di batu-batu candi saat wisatawan itu mencoba merogoh patung. Tak jarang, mereka pun terpaksa harus menaiki batu-batuan supaya tangannya mencapai bagian tertentu patung di dalam stupa. Air yang menempel di batu tentunya mengandung garam dan kondisi percampuran air dengan batu akan menimbulkan penyakit pada batuan yang dibangun sejak abad ke-8.

Apa pun alasannya, wisatawan memang diharapkan tidak melakukan aksi merogoh patung. Sebaliknya, tujuan wisatawan ke Candi Borobudur bisa mengalihkan untuk menikmati candi-candi lain, seperti Candi Pawon dan Candi Mendut. Juga perlu kesadaran masyarakat lokal untuk menampilkan seni tari dan kesenian yang bersifat kontinyu agar menjadi bagian dari tujuan wisatawan ke Candi Borobudur.

Puji Suwarno mengakui, rata-rata Candi Borobudur dikunjungi tak kurang dari 10.000 orang di akhir pekan. Pada hari biasa di luar akhir pekan, wisatawan yang datang rata-rata hanya 5.000-6.000 orang. Puncak kunjungan terbanyak memecah rekor wisatawan hingga 28.000 orang, sehari sebelum penutupan Borobudur International Festival 2009 pada 19 Juli lalu.

Di samping merogoh patung, ada alasan kuat lagi wisatawan ke Candi Borobudur adalah melihat hiruk pikuk pedagang cendera mata. Saat ini terdapat lebih dari 2.500 pedagang yang hiruk pikuk di kawasan candi, kata Pujo Suwarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com