Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebocoran Parah di Candi Borobudur

Kompas.com - 05/08/2009, 19:16 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Candi Borobudur terdeteksi mengalami kebocoran parah tujuh bidang. Satu bidang yang dimaksud adalah dinding candi yang di dalamnya terdapat panel-panel relief.

Kepala Seksi Pelayanan Teknis Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Iskandar M Siregar mengatakan, kebocoran parah yang termasuk dalam kategori tidak wajar ini, ditandai dengan kondisi batu candi yang selalu basah terkena rembesan air sepanjang waktu, baik setelah turun hujan ataupun tidak.

"Jika dibiarkan, kondisi ini sangat berbahaya merusak batu candi karena mempercepat terjadinya proses pelapukan," ujarnya, Rabu (5/8).

Kebocoran ini terjadi di sisi selatan, tingkat dua candi, tepatnya di A, B, C, D, dan E. Selain itu, kebocoran juga terjadi di sisi utara, tingkat dua, tepatnya di bidang C dan D. Sisi selatan bidang A dan B, baru saja selesai diperbaiki pada bulan Juli lalu, dan lima bidang lainnya kini sedang dalam tahap pengerjaan.

Tingkat satu sampai tiga terdiri dari bidang A hingga bidang J, sedangkan tingkat empat terdiri dari bidang A hingga F.

Kebocoran dapat mempercepat terjadinya pelapukan batuan karena rembesan air yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan lapisan garam serta memicu pertumbuhan mikroorganisme seperti ganggang dan lumut.

Menurut Iskandar, terjadinya kebocoran atau rembesan air pada batu candi ini bisa disebabkan berbagai macam faktor diantaranya sistem drainase yang kurang baik, retaknya lempeng timah yang terletak di bawah batu pada lapisan paling atas di setiap tingkat candi. Antara batu dan lempeng timah tersebut diolesi dengan bahan kimia tertentu. Baik lempeng timah maupun bahan kimia itu berfungsi sebagai lapisan kedap air yang menjaga agar setiap air yang masuk ke candi selalu mengalir ke saluran drainase dan bukan ke batuan.

Kondisi lempeng timah tersebut dimungkinkan memang sudah rusak karena sudah terpasang di candi sejak tahun 1973, ujarnya.

Penanganan kebocoran secara intens dilakukan sejak tahun 2004 hingga sekarang. Pada tahun 2010, pekerjaan akan dilanjutkan dengan menangani kebocoran di tiga hingga lima bidang lainnya.

Dalam pengamatan di lapangan, beberapa petugas, kemarin, tampak sibuk memperbaiki kebocoran. Menurut Wahyudi, salah seorang pekerja, upaya pembenahan yang dilakukan adalah merapikan dan merapatkan kembali susunan batuan candi, serta mengolesi ulang batuan candi dengan bahan kimia kedap air.

"Namun, seberapa pun parahnya kebocoran yang terjadi, tidak ada satu pun batuan candi yang diganti dengan batu baru," ujarnya.

Kemarin, Wahyudi memperbaiki kebocoran di bidang C yang terletak di sisi selatan tingkat dua candi. Bidang itu terdiri dari lima panel, dan di masing-masing panel terdapat dua hingga empat titik rembesan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com