Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tradisi Makan Bersama

Kompas.com - 04/09/2009, 15:35 WIB
Editor

Di kalangan warga keturunan Tionghoa, makan bersama adalah tradisi. Di restoran-restoran Tionghoa, sebagian besar yang tersedia adalah meja besar bulat untuk 8-10 orang per meja. Istilah “makan tengah” yang populer di kalangan mereka berarti lauk-pauk di tengah, lalu disantap bersama.

Semua negara-negara Asia memiliki tradisi makan bersama yang unik. Di Vietnam, pengikat kebersamaannya adalah sepiring besar sayur-mayur segar, banh trang (kertas dari beras), dan beberapa piring kecil masakan protein: ayam, sapi, atau ikan yang ditaruh di tengah meja. Selembar kertas beras diisi beberapa lembar sayur dan beberapa cuil protein, lalu digulung menjadi semacam lumpia. Saya suka meniru tradisi ini, dan makan bareng cucu-cucu di rumah dengan cara ini.

Ketika berselancar di Internet mencari informasi tentang kebiasaan makan bersama, saya menemukan sebuah restoran di Manhattan, New York City, bernama Buddakan yang menyelenggarakan communal meal sebagai gimmick. Di restoran ini ada sebuah meja panjang yang disediakan justru untuk para tamu yang datang sendiri. Daripada kesepian, kenapa tidak berseronok bersama tamu-tamu lain yang juga semula datang sendiri-sendiri? Ide cemerlang ini ternyata disambut hangat untuk jenis konsumen New York yang memang seringkali jenuh karena harus makan sendiri sambil menatap layar televisi atau tembok kosong.

Menurut pemilik Buddakan, sejak itu ia sengaja menghadirkan meja-meja panjang untuk communal seating di restoran-restoran miliknya yang lain. "They provide a great core of energy," katanya tentang meja-meja itu. Tak heran, bahkan Drew Barrymore pun pernah sengaja memilih meja komunal itu untuk makan bareng orang-orang yang belum dikenalnya.

Dalam Google selanjutnya, ternyata saya menemukan sangat banyak restoran dan kafe modern di negara-negara Barat yang kini mengadopsi sistem communal seating ini. Diam-diam, di negeri maju yang semakin individualistis, semakin tebal muncul kerinduan akan hangatnya kebersamaan. Orang-orang yang datang sendiri-sendiri untuk makan malam, meninggalkan meja makan dengan perasaan gembira seolah-olah baru saja menghadiri pesta makan malam yang seronok.

Wah, itu mengingatkan saya pada sebuah meja panjang di wine house kami, Decanter, di Kuningan Plaza. Meja sepanjang enam meter ini punya sejarah istimewa. Semula adalah tiang listrik di zaman Hindia-Belanda, dari kayu jati, dibelah menjadi empat, dan kemudian dirangkai menjadi meja panjang yang muat untuk 20 orang makan. Selama ini, meja panjang ini selalu populer dipesan oleh orang-orang yang menyelenggarakan pesta ulang tahun kecil-kecilan.

Saya pikir, karena tidak setiap malam ada pesta ulang tahun di Decanter yang menggunakan meja panjang itu, justru saya ingin menyelenggarakan acara makan malam untuk orang-orang yang tidak saling kenal sebelumnya. Misalnya, Thursday Dinner for Copywriters, atau Friday Dinner for Singles. Mudah-mudahan teman lain setuju dengan prakarsa ini.

Maaf bila terdengar promosi, tetapi Decanter memang cocok untuk acara seperti itu. Soalnya, menu kami menampilkan family-style dining yang dinikmati secara bersama. Prinsip kami adalah: the best things in life are to be shared. Siapa tahu, obrolan yang berawal dari kelezatan tagliatelle lamb ragout akan berbuntut jenis bunga atau aroma parfum yang disukai. He he he, siapa tahu kelak akan ada pasangan-pasangan yang kemudian menikah gara-gara jatuh hati di meja panjang Decanter?

Berani?

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Travel Tips
Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Travel Update
4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

Travel Tips
7 Spot Foto Instagramable di TMII, Ada Menara Pandang

7 Spot Foto Instagramable di TMII, Ada Menara Pandang

Travel Tips
Datang ke Pameran Matrajiva di Artina Sarinah, Bisa Beli Oleh-oleh Ini

Datang ke Pameran Matrajiva di Artina Sarinah, Bisa Beli Oleh-oleh Ini

Jalan Jalan
Taman Pejatian di Pasar Minggu: Jam Buka dan Tiket Masuk

Taman Pejatian di Pasar Minggu: Jam Buka dan Tiket Masuk

Travel Tips
9 Tips Wisata ke TMII, Bikin Itinerary supaya Tidak Bingung

9 Tips Wisata ke TMII, Bikin Itinerary supaya Tidak Bingung

Travel Tips
5 Tips Wisata ke Menara Pandang Saujana TMII, Datang Sore Hari

5 Tips Wisata ke Menara Pandang Saujana TMII, Datang Sore Hari

Travel Tips
Batik Air Dialihkan dari Bandara Halim ke Bandara Soekarno-Hatta

Batik Air Dialihkan dari Bandara Halim ke Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Masuk Ancol Gratis Selama Ramadhan 2023, Tak Ada Batas Kuota Tiket

Masuk Ancol Gratis Selama Ramadhan 2023, Tak Ada Batas Kuota Tiket

Travel Update
5 Aktivitas Seru di Taman Pejatian Pasar Minggu, Bisa Piknik

5 Aktivitas Seru di Taman Pejatian Pasar Minggu, Bisa Piknik

Jalan Jalan
Jelang Nyepi, 64.000 Tiket Kereta dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen Terjual

Jelang Nyepi, 64.000 Tiket Kereta dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen Terjual

Travel Update
4 Tren Pariwisata 2023, Kebiasaan Kerja Keras-Healing Ditinggalkan

4 Tren Pariwisata 2023, Kebiasaan Kerja Keras-Healing Ditinggalkan

Travel Update
Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia 6 Tahun Berturut-turut

Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia 6 Tahun Berturut-turut

Travel Update
BRI-Citilink Online Travel Fair 2023, Ada Diskon hingga 80 Persen

BRI-Citilink Online Travel Fair 2023, Ada Diskon hingga 80 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+