Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumedang, Suguhan Budaya, Sejarah, dan Kuliner Khas

Kompas.com - 19/09/2009, 08:02 WIB

Oleh DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Pilihan ini barangkali bisa dipertimbangkan saat mudik menuju kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan. Daripada merayapi dan meratapi kemacetan di jalur Nagreg, Garut, Jawa Barat, mengapa tidak menjajal jalan yang sedikit memutar, tetapi lebih lengang melintasi Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, untuk menjajal jalan alternatif jalur selatan lewat Wado-Malangbong.

Di jalur ini, suguhan budaya, sejarah, kuliner, hingga keindahan alam menemani kita menempuh jalan pulang menuju kampung halaman.

Jalur ini menjadi penyelamat saat jalur Nagreg disesaki kendaraan roda empat dan roda dua. Wado bisa dicapai setelah melintasi kawasan pendidikan Jatinangor, jalur Cadas Pangeran, dan kota Sumedang yang dipenuhi destinasi kebudayaan dan sejarah.

Kota Sumedang, yang terkenal dengan tahu gurihnya ini, bisa dicapai dari Kota Bandung selepas gerbang Tol Cileunyi berjarak 14 kilometer atau dari jalur alternatif Sadang- Subang-Jalancagak.

Selama perjalanan di jalur ini dari arah Bandung, kita akan disuguhi perjalanan penuh pemandangan, mulai dari Cadas Pangeran. Jalan ini adalah bagian dari Jalan Raya Pos (Jalan Daendels) di Sumedang yang dibangun pada tahun 1811 untuk menghubungkan Batavia dan Cirebon.

Perjalanan menuju jalur Wado-Malangbong dimulai di persimpangan bundaran besar Alam Sari di ujung utara kota Sumedang. Dari bundaran tersebut, perjalanan sejauh 40 kilometer menuju Malangbong ditempuh melalui jalan berlapis aspal mulus meski lebarnya tak lebih dari 5 meter-6 meter.

Tak usah terburu-buru menyusuri jalan, nikmati saja pemandangan alam pegunungan dan suasana pedesaan. Selepas kota Wado hingga ke Malangbong, perjalanan akan melintasi jalan berkelok menyusuri punggung bukit. Dijamin tidak akan tahan untuk berhenti sebentar dan mengabadikan panorama alam yang menawan itu.

Hanya saja, waspadalah saat melintas jalur ini pada malam hari karena rambu lalu lintas dan lampu penerang jalan masih sangat minim. Jalan yang berkelok-kelok, gelap gulita, dan ada beberapa tanjakan panjang membutuhkan kewaspadaan tinggi.

Sejarah dan budaya

Banyak hal yang bisa ditemukan di Sumedang sebelum masuk ke jalur alternatif Wado- Malangbong. Selain wisata ziarah makam-makam penguasa Kerajaan Sumedanglarang, terdapat juga Museum Prabu Geusan Ulun, tempat menyimpan pusaka-pusaka para bangsawan di Sumedang. Tempatnya berdekatan dengan Gedung Negara yang menjadi Kantor Bupati sekarang.

Seusai berkeliling ke lokasi sejarah dan budaya di Sumedang, jangan lupa mencicipi makanan khas tahu sumedang. Tidak sulit untuk mencari penjual tahu ini di pusat kota Sumedang.

Saat melintas jalur Wado- Malangbong, jangan khawatir dengan ketersediaan SPBU. Dari Jatinangor saja tercatat ada 9 SPBU yang tersebar di setiap kecamatan hingga mencapai Malangbong. Hotel berbintang bisa ditemukan di Kawasan Jatinangor, sementara hotel melati tersedia hingga di pusat kota Sumedang.

Rumah makan juga banyak ditemukan di wilayah Jatinangor dan kota Sumedang. Begitu memasuki jalur Wado, hanya ada dua rumah makan yang cukup besar. Setelah Wado, rumah makan baru bisa dijumpai lagi di kawasan Malangbong.

Berbicara mengenai oleh- oleh, selain tahu sumedang, bisa dicoba ubi cilembu yang banyak terdapat di Kecamatan Pamulihan selepas Tanjungsari di Jalan Raya Bandung-Sumedang. Ubi cilembu dikenal karena memiliki rasa manis alami setelah dipanggang dalam oven.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com