TANGERANG, KOMPAS.com — Penghuni dan penjaga rumah kos yang menjadi sasaran penggerebekan tim Densus 88 meragukan kalau mahasiswa yang mengaku Soni adalah Syaifudin Zuhri. Ciri fisik Soni diakui salah seorang penghuni kos berbeda dengan ciri fisik Syaifudin Zuhri yang marak diberitakan di berbagai media.
"Yakin 70 persen kalau itu bukan Syaifudin Zuhri," ucap Bahrudin (17), mahasiswa yang menempati kamar nomor 14, saat ditemui Kompas.com di Ciputat, Sabtu (10/10).
Penampilan Soni, kata dia, seperti anak muda pada umumnya, berambut ikal. Terakhir kali menggunakan kaus dan celana jins.
Mahasiswa semester I ini pertama kali bertemu dengan Soni beberapa hari sebelum bulan puasa. Kala itu, Soni mengatakan ingin menyewa kamar kos. Mendengar hal tersebut, Bahrudin pun mengantarkannya kepada Suwarni, penjaga rumah kos.
Kala itu Soni di depan Suwarni, atau yang akrab dipanggil Bu De, menuliskan nama dan nomor teleponnya. Meski jarang bergaul dengan penghuni kos lainnya, tak ada yang mencurigakan pada Soni.
"Setiap ketemu pasti menegur, tapi ya hanya sambil lewat saja," kata Bahrudin.
Setelah beberapa hari menempati kamar kosnya, Soni mengajak seorang teman untuk menginap di kamar seharga Rp 480.000 tersebut. Kepada Bahrudin, Soni sempat memperkenalkan pria tersebut, tetapi sayang Bahrudin tidak mengingat dengan jelas nama pria itu.
"Namanya agak susah, jadi saya tidak ingat," kata dia.
Dimas (19), penghuni kos lainnya, mengatakan hal serupa, semenjak beberapa hari yang lalu kamar bernomor 15 tersebut tampak sepi. "Ibu kos bilang pagi itu enggak ada Soni di kamar kosnya. Katanya sedang ke Padang," kata dia.
Mahasiswa semester III ini mengaku belum pernah berinteraksi langsung dengan Soni ataupun temannya. Setiap bertemu, Sony tidak pernah menegur dirinya.
Sebelumnya, Suwarni, penjaga kos, juga mengatakan hal yang sama. Wanita yang biasa dipanggil Bu De ini tidak pernah melihat Soni dalam pemberitaan para buronan. "Enggak, sama sekali enggak pernah lihat dia di televisi," kata dia.
Beberapa hari yang lalu, kata dia, Soni pamit untuk pergi ke Padang. Namun, Soni tidak mengatakan tujuannya ke Padang.
Wanita yang saat ini menghilang mengatakan, Soni tidak pernah memperkenalkan teman barunya. Keduanya jarang bertegur sapa dengan dirinya. Setiap harinya Soni selalu berangkat pagi dan pulang malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.