Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Senang, Tukang Becak Pun Senang

Kompas.com - 22/10/2009, 16:46 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Alat transportasi lokal selalu menarik bagi wisatawan. Mereka pasti ingin untuk mencicipi bagaimana rasanya. Itulah yang terjadi ketika rombongan turis Eropa mengunjungi Makassar awal pekan ini.

Kapal pesiar asal Italia Costa Allegra yang merapat di dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta membawa 820 orang wisatawan dari beberapa negara di Eropa dengan jumlah crew kapal sekitar 410 orang. Sebagian dari mereka turun ke darat dan mengunjungi  Benteng Fort Rotterdam Makassar.

Di tengah kunjungan, sejumlah wisatawan tertarik dengan becak yang banyak ditemukan di sekitar kawasan benteng. Sejumlah becak memang sehari-hari mangkal di sana. Tanpa banyak cingcong terjadilah iring-iringan panjang becak mengangkut para turis Eropa keliling memutari benteng.

Ratusan wisatawan asal Eropa itu mengunjungi Benteng Fort Rotterdam ditemani Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Makassar Eddy Kosasih Parawansyah, yang memperkenalkan tempat-tempat yang sering dikunjungi para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Menurut Eddy, wisatawan mancanegara yang umumnya berasal dari Italia itu takjub dengan suasana Makassar. Bahkan banyak turis yang meluangkan waktunya untuk berkeliling sepanjang Jalan Penghibur dengan Nusantara menggunakan becak.
     
"Benteng Fort Rotterdam yang terletak di tengah kota Makassr dan berdekatan langsung dengan laut itu dikunjungi oleh setengah dari jumlah penumpang kapal pesiar Italia Costa Allegra," ujarnya.

Menurutnya, sebelum berkeliling dengan menggunakan becak, para wisatawan ini disuguhi tarian empat etnis di dalam Benteng Fort Rotterdam. Tarian empat etnis melambangkan empat suku yang ada di Sulawesi Selatan yakni, Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja.
     
"Umumnya para tamu senang dan berfoto langsung dengan para penari. Mereka takjub dengan suguhan tarian empat etnis yang kita tampilkan," katanya.
     
Daeng Gassing salah satu tukang becak mengaku, kedatangan para wisatawan mancanegara itu berdampak positif bagi dirinya bersama rekan-rekannya yang lain.
     
"Saya sangat senang karena hanya sekali mengayuh becak dengan jaraka yang tidak terlalu jauh mendapat bayaran yang cukup besar. Sekali mengayuh mendapat Rp 50 ribu," katanya. Turis senang, tukang becak pun senang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com