Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Low-Cost Hotel

Kompas.com - 11/01/2010, 15:18 WIB

Maaf bila tulisan kali ini juga tidak mengandung hal-hal yang mak nyuss! Jalansutra adalah tentang jalan-jalan dan makan-makan. Bukan sebatas kuliner!

Belum lama ini, di Penang, Malaysia, saya menemukan sebuah penginapan murah yang sangat menyenangkan. Namanya Hutton Lodge. Tempatnya hanya sepelempar batu dari Chowrasta Market – salah satu tujuan wisata yang populer di Penang.

Hutton Lodge adalah sebuah rumah tua yang diperbaiki tanpa merombak arsitekturnya, dan dijadikan semacam fasilitas bed & breakfast. Tarif kamarnya – bergantung besar-kecilnya – antara Rp 120 ribu sampai Rp 180 ribu. Interior kamarnya minimalis, tetapi bersih. Kamar mandinya pun sangat bersih. Kabarnya, pemilik Hutton Lodge adalah seorang mantan juara bulutangkis Malaysia yang seangkatan dengan Rudy Hartono.

Karena kamarnya kecil, kebanyakan para tamu hanya menggunakan kamar untuk tidur dan beristirahat. Untuk bersantai, mereka menggunakan ruang tamu yang luas, serta kursi-kursi nyaman yang diletakkan di teras. Tersedia pula fasilitas Internet, dan mesin otomat (vending machine) untuk minuman maupun snacks.

Fasilitas ruang tamu yang luas dan nyaman itu justru menciptakan suasana yang homey. Para tamu hotel saling berkenalan dan mengobrol akrab di common room, seperti layaknya para saudara sepupu yang sedang berkumpul di rumah kakek dan nenek ketika mudik liburan.

Di awal tahun 1970-an, ketika Kuta, Bali, belum berkembang seperti sekarang ini, fasilitas penginapan yang paling populer adalah homestay – yaitu rumah-rumah penduduk yang beberapa kamarnya disediakan khusus untuk disewakan bagi para wisatawan kelas ransel (backpackers).

Saat ini, hampir tidak ada lagi fasilitas homestay di Bali. Semuanya telah berubah menjadi hotel-hotel kelas melati – bahkan sampai di gang-gang kecil. Selain hotel melati, juga banyak tersedia kamar kost (boarding room) yang dapat disewa bulanan. Kamar kost lebih dimanfaatkan oleh para karyawan agar dekat ke tempat kerja, sekalipun banyak juga para long-staying guests yang memakainya.

Jerman hingga Hawaii

Padahal, di Eropa, fasilitas homestay masih tersedia. Di Jerman, istilahnya adalah zimmer frei yang secara harafiah berarti kamar kosong. Zimmer frei banyak tersedia di kota-kota yang setiap tahun menyelenggarakan berbagai pameran atau eksibisi.

Misalnya, Pameran Buku Frankfurt yang diselenggarakan setiap tahun selalu membuat semua hotel di Frankfurt meluap dengan tamu. Pesanan kamar untuk periode ini bahkan sudah habis terjual setahun sebelumnya. Akibatnya, banyak peserta maupun pengunjung pameran yang harus menginap di luar kota, atau memanfaatkan fasilitas zimmer frei.

Selain homestay, ada juga jenis penginapan murah yang disebut dormitory atau asrama. Biasanya, setiap kamar dihuni bersama oleh empat hingga delapan orang, dengan kamar mandi di luar kamar.

Di Eropa juga ada boat hotel yang berpindah-pindah mengikuti luapan tamu-tamu di berbagai kota. Bentuknya memang seperti kapal dengan ratusan kamar di dalamnya. Di bulan Oktober, boat hotel ini ditambat di kade sungai di Frankfurt untuk menampung tamu-tamu Pameran Buku. Di bulan Mei, boat hotel ini pindah tambatan ke kade sungai di Koln sebagai penginapan para tamu Pameran Makanan Anuga di sana. Tarif kamar di boat hotel ini relatif lebih murah bila dibanding hotel berbintang dua.

Di Singapura, banyak orang Indonesia yang menyelenggarakan fasilitas penginapan murah bagi wisatawan dari Indonesia. Kebanyakan fasilitas ini berupa kamar-kamar di bangunan apartemen. Salah satu yang terkenal berlokasi di dekat Lucky Plaza, tidak jauh dari kawasan ramai Orchard Road.

Beberapa tahun yang lalu saya pernah berpesiar ke Hawaii bersama istri dan anak. Sekalipun kami mengawalinya dengan penuh gaya di hotel termahal di Waikiki, tetapi sepuluh hari berikutnya kami menginap di fasilitas bed & breakfast di Pulau Maui dan Big Island. Ternyata, kami sangat menikmati perjalanan itu.

Bed & breakfast kami di Pulai Maui terletak di sebuah desa kecil Haiku dengan pemandangan ke arah laut yang sungguh spektakuler. Luar biasa! Kami bahkan enggan meninggalkan bungalow kecil kami agar dapat menikmati pemandangan itu sepuas-puasnya.

Di Big Island, kami menyewa paviliun milik seorang dokter kaya yang semula dibangun ketika anak mereka menikah dan hanya dipakai seminggu untuk berbulan madu. Tidak heran bila paviliun itu sebenarnya cukup mewah dan menyenangkan. Padahal, tarifnya murah sekali. Istri Pak Dokter pun sangat generous berbagi makanan dan jajanan dengan kami.

Makin tingginya minat berwisata rupanya juga mengubah wajah industri perhotelan di seluruh dunia. Jaringan hotel mewah Marriott, misalnya, di Amerika Serikat juga melengkapi dengan jaringan hotel murah dengan branding Residence Inn dan Courtyard.

Grup Accor pun beberapa tahun terakhir ini menambahkan kategori hotel yang lebih murah daripada Ibis, yaitu Formule 1. Grup Santika membuka jaringan Amaris yang lebih murah dan malah populer sebagai tempat mengungsi keluarga-keluarga yang kepanasan bila terkena pemadaman listrik.

Tune Hotel

Sejak 2009, AirAsia yang berhasil mendobrak industri penerbangan dengan slogan “Now Everyone Can Fly”, pun kini melengkapi layanannya dengan menyediakan fasilitas penginapan murah. Jaringan hotel milik AirAsia ini memakai brand Tune Hotels.

Tune Hotel yang pertama berdiri di Kuala Lumpur. Targetnya adalah 100 hotel dalam lima tahun ke depan. Sekarang sudah ada tujuh hotel yang beroperasi: lima di Malaysia, dan dua di Indonesia. Di Indonesia, Tune Hotels telah beroperasi di dua lokasi Bali sekaligus: Kuta dan Seminyak. Baru buka, tingkat huniannya sudah langsung mencapai 90 persen.

Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Solo adalah kota-kota Indonesia yang akan melihat Tune Hotels dalam waktu dekat. Negara-negara lain yang akan “kedatangan” Tune Hotels adalah Thailand, Vietnam, Myanmar, Filipina, dan RRC. Begitu juga kota-kota London, Paris, Melbourne, dan Perth.

Sama seperti AirAsia, Tune Hotels pun berkonsep no frill. Artinya, layanan yang diberikan sungguh-sungguh jenis layanan yang paling dasar. Selebihnya, setiap jenis layanan harus dibayar ekstra. Penentuan harga pun ditetapkan berdasar musim, ketersediaan, serta jangka waktu pemesanan. Bila pesanan tempat dilakukan jauh-jauh hari, maka kemungkinan untuk mendapat tarif termurah akan lebih besar.

Sulit bagi saya untuk memasukkan Tune Hotels ke kategori mana. Mau dibilang kelas melati atau dormitory karena tarifnya yang murah, tetapi tempat tidurnya sekualitas dengan yang di hotel bintang lima.

Di Tune Hotel Kuta, Bali, tarif paling rendah adalah Rp 68.000 per kamar per malam. Tetapi, di sekitar liburan Natal dan Tahun Baru ini, tarif kamarnya mencapai Rp 500.000 per kamar per malam. Tarif ini berlaku untuk maksimum 20 jam – check in pukul 2 siang, check out pukul 10 pagi.

Sekalipun di setiap kamar tersedia kamar mandi, tetapi tidak disediakan handuk. Para tamu diharap membawa handuk masing-masing. Bila tidak bawa handuk, boleh sewa dengan tarif Rp 17.000 (termasuk sepotong kecil sabun mandi).

Bila menghendaki pengatur hawa sejuk (AC), tarifnya adalah Rp 50 ribu untuk 12 jam, atau Rp 83.000 untuk 20 jam. Boleh juga sewa pengering rambut dengan biaya Rp 7.000. Tarif Wi-Fi Rp 55 ribu untuk 24 jam.

Di Tune Hotels, jangan mengharap akan ada bell boy yang membantu mengangkat koper ke kamar. Ada harga ada rupa! Kalau Anda memang ingin berhemat, Tune Hotels adalah pilihan Anda. Tetapi, bila ingin dilayani dengan berbagai kemewahan berstandar tinggi, pilihan Anda adalah Four Seasons, atau St. Regis, dan hotel-hotel mewah setaraf itu.

Mark Lancaster, Group CEO Tune Hotels, mengatakan: kebutuhan paling dasar wisatawan adalah kamar yang bersih, tempat tidur yang nyaman, pancuran mandi air hangat yang deras, dan keamanan. “Selebihnya adalah optional,” kata Mark.


Bondan Winarno

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com