Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Amsterdam, Teringat Bandung...

Kompas.com - 01/02/2010, 15:12 WIB

Tetapi tidak ada orang Indonesia yang mencoba naik sepeda walaupun di stasiun kereta tersedia sepeda sewaan. Persoalannya, pertengahan Januari lalu daratan Belanda sedang tertutup salju.

Banyak ruas jalan yang menjadi licin. Berjalan kaki saja kalau tidak berhati-hati terpelanting karena salju, apalagi bersepeda. Berbeda dengan orang Belanda. Mereka tetap bersepeda walaupun jalan berlapis salju. ”Kres-kres-kres,” bunyi ban sepeda yang meretas salju.

Bangunan yang mirip

Amsterdam, Jakarta, Bandung, dan Surabaya memiliki kemiripan dalam arsitektur bangunan, terutama bangunan yang didirikan pada zaman kolonial Belanda, seperti bangunan stasiun kereta api. Art deco adalah ciri arsitektur yang paling tampak pada bangunan-bangunan itu.

Cara merawat bangunan tua di Amsterdam dan kota-kota lain di Belanda, bahkan di kota negara tetangga seperti Brussel, Belgia, patut diacungi jempol. Begitu pula kebersihan lingkungan di sekitarnya. Tidak terlihat bangunan tua yang kusam, seperti yang banyak terlihat di kawasan Kota Tua Jakarta.

”Mereka sadar sekali akan kota wisata. Jutaan wisatawan asing datang kemari tiap tahun,” kata P.LE. Priatna, Minister Counsellor Kedutaan Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa saat mengajak keliling Kompas untuk melihat bangunan-bangunan abad ke-17 di sekitar Alun-alun Kota Brussel, Grand-Place (Grote Markt), yang paling banyak dikunjungi wisatawan asing. Belanda-Belgia merupakan negara yang berbatasan langsung dan bisa ditempuh dalam waktu dua jam.

Banyak wisatawan asing yang masuk Belanda langsung singgah ke Belgia. Ditunjang jalan yang mulus dan perjalanan antarnegara tanpa visa, membuat wisatawan asing mudah mondar-mandir ke kedua negara itu.

Di Indonesia, sebenarnya banyak bangunan yang mirip dengan bangunan tua di Amsterdam. Boleh jadi kemiripan ini karena adanya satu kesamaan bangsa arsiteknya, yaitu bangsa Belanda. Sejarah membuktikan Prof Ir Charles Proper (CP) Wolff Schoemaker, arsitek berdarah Belanda, bersama teman-temannya, seperti Thomas Karsten dan Henri Mc Laine Pont, pernah tinggal di Indonesia.

Schoemaker yang pernah menjadi dosen Presiden RI Soekarno di ITB itu terlahir di Banyubiru, Ambarawa, Jawa Tengah, tahun 1882, dan meninggal di Bandung pada tahun 1949. Makamnya berada di kompleks Taman Pemakaman Umum (TPU) Kristen Pandu, Bandung, yang sering dikunjungi wisatawan Belanda.

CJ van Dullemen, sejarahwan seni dari Universitas Leiden, Belanda, yang pernah meneliti kehidupan Schoemaker dan jejak karya-karya rancangannya, mengatakan, di Indonesia terdapat sekitar 68 gedung hasil rancangan CP Wolff Schoemaker. Sebagian besar gedung-gedung itu berada di Bandung, salah satunya hotel berbintang lima Grand Hotel Preanger. Lainnya berada di Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com