Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pesiar Singgah di Jateng

Kompas.com - 23/02/2010, 11:45 WIB

Semarang, Kompas - Upaya menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke wilayah Jawa Tengah kini terus dilakukan. Sejauh ini peluang Jateng untuk mendapatkan lebih banyak wisatawan asing sudah mulai terbuka. Hal itu tampak dari agenda kedatangan kapal pesiar pada tahun 2010 dan 2011 di Jateng.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Jateng Fatchur Rahman mengatakan, pada tahun 2010 ada 12 kapal pesiar yang sebagian besar dari Eropa dan Australia yang akan singgah di Jateng.

Sementara pada 2011, bertepatan dengan tahun kunjungan pariwisata, sudah ada sekitar 20 kapal pesiar menjadwalkan mampir di Jateng.

Menurut Fatchur, hal ini harus dimanfaatkan pelaku pariwisata dengan mengangkat potensi wisata baru. "Kami akan mencoba mengangkat potensi wisata Dieng dan Pekalongan supaya daya tarik Jateng tidak terpusat di Candi Borobudur," kata Fatchur, Senin (22/2).

Jateng Promo dan juga Asita Jateng akan mengikuti pameran agen wisata di Singapura pada akhir Februari ini. Mereka siap menjual 35 potensi wisata di Jateng. Pada bulan Maret, mereka juga akan berpromosi di Malaysia.

SDM lemah

Kendati peluang ada, Ketua Jateng Promo Andhy Irawan menilai sektor pariwisata di Jawa Tengah masih memiliki banyak kelemahan terutama pada kualitas sumber daya manusia.

Meskipun demikian, dia berharap kelemahan ini tidak akan menghambat para pelaku pariwisata untuk mendatangkan wisatawan asing ke Jateng.

Dia optimistis jika wisatawan sudah berdatangan, masyarakat dengan sendirinya berusaha mencari cara untuk dapat melayani wisatawan dengan baik. Kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata akan meningkat.

"Ini adalah sebuah proses, saya percaya masyarakat Jateng bisa mendukung pariwisata," ujar Andhy.

Dia menilai, ketika wisatawan asing mulai sering berdatangan di sebuah daerah, sektor perekonomian di daerah itu otomatis ikut tumbuh. Soal bahasa, dia yakin masyarakat pun secara bertahap akan meningkatkan kemampuan berbahasa asing seiring dengan kebutuhan di lapangan.

Pengamat pariwisata dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Semarang, Koestomo Andreas Corsinus, menilai rendahnya kualitas SDM menjadi persoalan besar pengembangan pariwisata di Jateng. "Pelayanan yang berkualitas baru dimiliki hotel berbintang," ujarnya. (den)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com