Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkawinan Bahagia Kurangi Risiko Stroke

Kompas.com - 01/03/2010, 13:02 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda seorang pria, menikah, dan pernikahan itu dipenuhi kemesraan dan kebahagiaan, maka risiko Anda terkena stroke lebih rendah dibanding dengan rekan lain yang tidak menikah atau yang perkawinannya tidak langgeng.

Penelitian yang dilakukan terhadap 10.000 orang Israel menemukan mereka yang masih melajang atau merasa kurang bahagia dengan pernikahannya lebih beresiko terkena stroke. Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan American Stroke Association International Conference.

Sejumlah peneliti dari Tel Aviv University menganalisa wawancara yang dilakukan pada penduduk pria dan karyawan pemerintahan di tahun 1960-an. Responden yang rata-rata berusia 49 tahun itu diminta menilai skala kebahagiaan perkawinan mereka.

Para peneliti lalu melihat data responden yang meninggal karena stroke 34 tahun kemudian dengan membandingkan hasil wawancara tersebut. Setelah mempertimbangkan faktor sosio-ekonomi dan faktor pencetus stroke, seperti hipertensi dan merokok, para peneliti menemukan kaitan yang besar antara status pernikahan dan risiko stroke.

Pria yang masih lajang memiliki risiko terkena stroke 64 persen lebih tinggi dibanding rekannya yang menikah. Akan tetapi, mereka yang perkawinannya bahagia saja yang risio stroke-nya lebih rendah. Sebaliknya, perkawinan yang penuh tekanan dan cinta yang mulai pudar bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berbagai penelitian menunjukkan kehidupan perkawinan yang berkualitas, nyaman dan tentram, berdampak positif bagi kesehatan. Meski demikian, para pakar kesehatan mengingatkan, selain kebahagiaan, gaya hidup lebih menentukan risiko terkena stroke. "Berolahraga, pola diet seimbang dan tekanan darah yang terjaga merupakan cara paling efektif untuk menghindari stroke," kata Dr.Peter Coleman, deputi direktur penelitian dari Stroke Association, Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com