Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tensi Berfluktuasi, Awas Kena Stroke!

Kompas.com - 12/03/2010, 10:32 WIB

KOMPAS.com — Orang yang mengidap hipertensi memiliki risiko tinggi terkena stroke, apalagi jika tekanan darahnya berfluktuasi. Untuk itu, tekanan darah perlu dijaga dalam keadaan normal dan stabil.

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah, baik sistolik mapun diastolik, sama atau lebih dari 140/90 mmHg. Para peneliti dari Universitas Oxford, Inggris, menemukan bahwa tekanan darah yang terus berubah-ubah justru lebih berbahaya dan berisiko stroke.

”Pada beberapa orang hipertensinya sangat stabil, tetapi tekanan darah yang bervariasi, kadang naik dan kadang sangat tinggi lebih, berbahaya daripada yang stabil,” kata Dr Peter Rothwell, profesor neurologi dari Universitas Oxford, dalam jurnal The Lancet dan The Lancet Neurology.

Dalam risetnya, ia mengamati tekanan darah tinggi dan variabilitasnya pada 2.000 responden yang dibagi dalam empat kelompok, masing-masing pernah mengalami stroke minor yang disebut transient ischemic attatck (TIAs).

Rothwell menemukan bahwa orang yang punya variasi sistolik sangat tinggi (lebih tinggi dari 120/80) atau dalam 7 kali kunjungannya ke dokter tekanan darahnya bervariasi, lebih berisiko terkena stroke. ”Selama ini dampak dari variasi hipertensi kurang diperhatikan. Seharusnya dokter membuat diagnosis berdasarkan tekanan darah pasien pada tiap kunjungannya,” katanya.

”Petunjuk klinis yang ada selama ini membuat dokter kurang mengindahkan hipertensi yang tidak tetap, padahal peningkatan tekanan darah yang tinggi dan kadang-kadang juga berisiko tinggi terkena stroke dan penyakit vaskuler lainnya. Karena itu, jangan terlena dengan kadar tekanan darah yang terkadang normal tetapi pada saat lain naik,” kata Rothwell.

Untuk mengatasinya, sebaiknya dokter meresepkan obat antihipertensi yang tidak cuma menurunkan tekanan darah, tapi juga menstabilkannya untuk pasien yang tekanan darahnya berfluktuasi. ”Obat yang bisa membuat tekanan darah stabil tanpa menurunkan tekanan darah rata-rata masih bisa membantu menghindari stroke,” ujarnya.

Variabilitas tekanan darah dapat diketahui pada setiap kunjungan pasien ke dokter. Meski demikian, sebenarnya akan lebih baik apabila pasien juga memonitor tekanan darahnya di rumah secara teratur.

Pada penduduk usia 50 tahun ke atas, kejadian hipertensi mencapai 40-65 persen. Untuk mencegah stroke, selain kadar tekanan darah, pasien juga perlu memerhatikan faktor lain, seperti merokok, diabetes, dan kelebihan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com