Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah Lupa, Pertanda Demensia?

Kompas.com - 29/03/2010, 07:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri saya sebenarnya lebih muda tiga tahun dari saya. Umurnya 64 tahun, sebenarnya keadaan fisiknya cukup baik. Dia masih mandiri dan masih menghadiri berbagai pertemuan ibu-ibu di kampung dengan teratur. Namun, sejak setahun ini dia mudah sekali lupa. Kami sering mengalami kehilangan kunci kamar. Jika kami keluar rumah, kunci kamar disimpan istri saya. Kesulitan mulai timbul jika kami pulang dan istri saya lupa tempat menyimpan kunci.

Cukup lama waktu yang diperlukan untuk mencari kunci, mulai dari membongkar tas dan mencari di tempat-tempat lain. Jika istri saya menerima telepon yang ditujukan untuk saya, dia juga sering lupa siapa yang menelepon. Malam hari istri saya senang menonton TV, terutama diskusi. Dia memang rajin mengikuti berita mengenai anak dan perempuan. Namun, jika saya tanyakan siapa yang berbicara, dia lama sekali baru dapat mengingat. Juga isi keseluruhan pembicaraan di televisi kurang dapat ditangkap dengan baik.

Saya agak khawatir dia terkena stroke. Karena ayahnya dulu meninggal karena penyakit tersebut. Menurut dokter spesialis penyakit dalam yang menjadi dokter keluarga kami, istri saya menderita penurunan fungsi kognitif ringan. Saya merasa lega bahwa kelainan yang dideritanya bukanlah kelainan yang serius, tetapi saya juga heran kenapa istri saya yang lebih muda lebih mudah lupa daripada saya yang lebih tua. Sekarang saya belum berani melepaskan istri saya bepergian sendiri keluar rumah. Jika memungkinkan, saya akan menyertainya. Jika saya tak dapat menemaninya, saya usahakan ada anggota keluarga lain yang menemani. Maklumlah, anak-anak kami semuanya telah berkeluarga dan tinggal berlainan kota dengan kami.

Jika akan berbelanja, kami membuat catatan yang harus dibeli sehingga dia tak lupa apa yang harus dibeli. Secara keseluruhan, sebenarnya kehidupan kami cukup menyenangkan di usia tua. Saya merasa bersyukur karena banyak teman kami pada usia yang hampir serupa mengalami penyakit-penyakit yang jauh lebih serius. Saya mohon saran dari dokter, apa yang dapat saya lakukan untuk mengurangi kebiasaan lupa istri saya. Adakah faktor-faktor yang dapat memberatkan kebiasaan lupanya? Apakah kebiasaan lupa istri saya sudah dapat digolongkan demensia? Terima kasih atas penjelasan dokter.

(M di J)

Saya ikut merasa senang Anda dan istri dapat menikmati masa usia lanjut dengan bahagia. Penurunan kognitif yang ringan memang dapat terjadi pada usia lanjut. Kekerapannya, menurut Perhimpunan Gerentologi Medik Indonesia, berkisar antara 3% dan 15%. Kelainan ini dapat digolongkan sindrom predemensia. Pada keadaan ini, kondisi yang dihadapi istri Anda merupakan kondisi transisi fungsi kognisi antara penuaan normal dan demensia ringan. Sebagian penurunan kognitif ringan ini dapat menjadi demensia. Selain penurunan kognitif ringan ini, terdapat keadaan penurunan fungsi kognitif ringan yang berhubungan dengan iskemia (penurunan aliran darah) serta infark jaringan otak akibat penyakit pembuluh darah dan aterosklerosis.

Faktor-faktor risiko timbulnya gangguan kognitif ringan adalah usia lanjut, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, dislipidemia, merokok, obesitas, penyakit paru obstruktif menahun, gagal jantung, dan gangguan pembekuan darah. Diagnosis gangguan fungsi kognitif ringan dapat ditunjang dengan pemeriksaan neuropsikiatri. Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah Mini Mental State Examination. Pada keadaan gangguan kognitif ringan mempunyai nilai > 24, sedangkan nilai < 24 digolongkan sebagai demensia. Pada gangguan fungsi kognitif ringan biasanya aktivitas sehari-hari penderita masih baik.

Pengendalian faktor risiko pada usia lanjut akan kekerapan gangguan fungsi kognitif ringan dapat diturunkan. Sedangkan bagi pasien yang sudah mengalami gangguan fungsi kognitif ringan pengendalian faktor risiko dapat memperbaiki fungsi kognitif dan menahan laju kelainan ini menjadi demensia. Usaha yang dapat dilakukan adalah memantau dan mengendalikan tekanan darah, diabetes mellitus, dislipidemia, menurunkan berat badan berlebih, serta mengendalikan hiperkoagulasi darah. Obat-obat yang digunakan untuk penyakit alzheimer juga manfaat untuk terapi gangguan fungsi kognitif ringan ini. Keterlibatan penderita dalam kehidupan sosial serta partisipasi pada kegiatan yang merangsang fungsi kognitif dapat memperlambat munculnya gangguan fungsi kognitif ringan ini.

Nah, Anda tentu bersyukur tidak mengalami gangguan fungsi kognitif, tetapi tentu Anda harus mempertahankan gaya hidup sehat sehingga faktor risiko gangguan fungsi kognitif dapat dihindari. Saya berharap istri Anda akan semakin baik fungsi kognitifnya dan Anda sekeluarga akan selalu sehat dan bahagia.

Konsultasi dijawab Dr Samsuridjal Djauzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com