Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Montpellier, Kota Incaran Warga Perancis

Kompas.com - 25/05/2010, 15:53 WIB

KOMPAS.com - Kota keempat yang saya pilih adalah tempat dimana 10 tahun sudah saya menetap. Kota yang selalu berubah setiap tahunnya karena sistem politik daerah. Di kota ini, bila tahun lalu kita melewati suatu kawasan maka ditahun berikutnya jangan heran bila daerah yang tadinya berupa rawa atau perkebunan anggur telah berubah menjadi rantaian bangunan menjulang.

Saya adalah saksi mata dari perubahan pesat yang terjadi di kota ini. Pertama datang ke Montpellier tahun 2000, suasana kampung masih terasa. Perkebunan anggur masih banyak ditemui, taman-taman liar dengan sungai kecil masih bisa dijadikan arena piknik atau jalan-jalan santai. Pusat pertokoan bertingkat hanya satu di tengah kota, selebihnya berupa butik-butik di kota tua Montpellier yang bisa kita temui di sepanjang jalan.

Lalu dua tahun kemudian, transportasi mulai perkembang. Dari mulai adanya satu jalur tram kini akan menjadi 4 jalur tram. Dan mulailah pusat niaga bertambah. Montpellier kota di Perancis selatan menjadi kota moderen dengan  suhunya yang lebih hangat dibandingkan belahan Perancis lainnya namun tetap dikelilingi oleh kota-kota kecil atau kampung, tempat ideal untuk hidup khususnya bagi pasangan berkeluarga.

Montpellier yang merupakan kota pelajar ini dikenal juga karena fakultas kedokterannya dimana di sini dilakukannya untuk pertama kali bedah anatomi tubuh manusia di Perancis. Kedokteran yang memiliki taman sendiri dari tahun 1556 untuk melakukan banyak percobaan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan, taman yang masih ada hingga saat ini. Boleh dibilang karena itulah fakultas kedokteran Montpellier tersohor dengan reputasinya.

Mengapa kota yang lahir di abad ke 10 ini menjadi kini menjadi incaran penduduk Perancis? Montpellier merupakan kota yang strategis, berada di antara Spanyol dan Itali. Satu jam menuju pegunungan dan hanya kurang lebih 10 menit menuju pantai dari pusat kota. Kota pelajar yang selalu tertata rapi dan juga merupakan kota bisnis. Kota kosmopolitan tempat bercampur baurnya berbagai pendatang asing dan agama.

Banyak juga penduduk Paris yang bekerja di ibu kota itu selama hari kerja dan setiap jumat malam pulang ke Montpellier untuk berkumpul dengan keluarganya yang tinggal di sini. Kurang lebih 3,5 jam waktu tempuh dari Paris ke kota yang berada di Languedoc Roussilon dengan kereta cepat TGV ternyata menjadi pilihan banyak penduduk Paris yang sudah letih dengan kebisingan metropolitan. Bahkan dengan pesawat hanya 1 jam saja untuk jarak tempuh 750 km.

Walaupun Montpellier merupakan kota yang selalu berkembang namun di berbagai sudut daerah kota ini, suasana kampung terkadang masih terasa. Aksen kental daerah setempat saat berbicara terasa menambah akrab suatu obrolan.

Pertama kali saya datang ke kota ini, saya minta kepada Kang Dadang alias David, suami saya, untuk mencari pekerjaan di sini saja. Paris, terlalu hiruk pikuk dan besar bagi saya. Padahal saya lahir dan besar di Jakarta, namun hawa  juga sikap dingin penduduk dibelahan Perancis utara membuat saya enggan untuk menetap di sana. Sementara di Montpellier, hawa yang selalu terasa lebih hangat juga sikap penduduknya yang terlihat lebih terbuka membuat saya merasa kerasan menjadi bagian darinya.

Akhir pekan, misalnya, tinggal pilih mau jalan-jalan ke pegunungan, kampung kecil atau laut. Semuanya boleh dibilang hanya bersebelahan dari Montpellier. Orang sini menyebutnya, kanan gunung dan kiri pantai, tinggal pilih mau yang mana dijalani. Maka tak heran bila banyak kota kecil berjarak 5 hingga 10 km dari Montpellier menjadi incaran utama sebagai tempat tinggal. Selain tol menuju Montpellier dari beberapa kota tersebut gratis juga biasanya lingkungan setempat masih suasana kampung, sangat cocok bagi perkambangan anak-anak. Jangan salah, kampung di Perancis, rata-rata memiliki fasilitas sangat memadai. Baik dari segi pendidikan hingga masalah kebutuhan sehari-hari.

Wisata di Montpellier

Bagaimana dengan wisata di Montpellier itu sendiri? Apakah banyak tempat yang bisa didatangi? Tentu saja, kota yang terkenal dengan festival seni budaya ini juga memiliki banyak peninggalan bersejarah. Berhubung kota ini cukup besar, saran saya adalah bila ingin mengenal lebih dekat sejarah serta obyek wisata yang menarik untuk didatangi, bisa dengan tiga cara.

Tentunya pertama yang harus dilakukan adalah mengunjungi pusat turis informasi yang berada alun-alun kota, place de la comedie. Peta serta buku petunjuk gratis bisa dapatkan di sini. Bila ingin menghemat waktu, di kantor turis informasi ini menyediakan kunjungan wisata dengan guidenya. Kunjungan yang padat, selama dua jam dengan berjalan kaki. Selama kunjungan kita akan diajak  mendatangi berbagai tempat bersejarah serta penerangan tentang 1000 tahun sejarah Montpellier itu sendiri. Biaya yang dikenakan yaitu 7 euros.

Bagi yang tak ingin kakinya pegal, bisa melakukan wisata dengan kereta kecil wisata yang membawa kita mengelilingi kota tua Montpellier, tentunya harus mengeluarkan uang, yaitu 6 euros untuk dewasa dan 3 euros untuk anak dibawah 12 tahun.

Cara lain yang menurut saya sangat simpatik adalah, dengan bersepeda. Montpellier menyediakan penyewaan sepeda, bagi turis cara terbaik dengan menyewa sepeda lewat kantor informasi turis. Keliling kota tua Montpellier dengan sepeda sangat menyenangkan, hal ini sering kami lakukan sekeluarga, kota tua Montpellier tak memperbolehkan kendaraan roda empat masuk dalam kota. Bila ingin beristirahat, di setiap sudut kota banyak tempat untuk melepas lelah, ada taman, kafe hingga bangku umum tempat berleha-leha.

Apa saja yang menerik untuk di datangi? Tempat yang menjadi pilihan saya semuanya berada di kota Montpellier. Bisa dimulai dari alun-alun kota atau Place de la comedie. Di alun-alun ini bangunan Terater 'Opera Comedie' berpadu apik dengan air mancur dan patung trois graces di tengahnya. Kemudian susurilah jalan-jalan kecil di kota tua ini. Ketika kunjungan pertama orang tua saya ke sini, ibu saya sangat senang sekali, karena sepanjang jalan-jalan kecil terdapat bangunan cantik dan tentunya butik-butik dengan dekorasi menarik.

Jangan lupa selalu melihat peta kota, karena jalanan kecil di Montepellier berkelok-kelok dan banyak tempat bersejarah yang harus melewati jalanan kecil seperti ini. Bila tak hati-hati kerap kali kita akan menyasar, saya yang sudah 10 tahun tinggal di sini masih saja suka nyasar.

Kemudian kunjungilah Cathedrale Saint Pierre, bangunan bergaya gothic yang dibangun pada tahun 1364. Tempat kedua yang wajib didatangi adalah fakultas kedokteran. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, fakultas kedokteran Montepellier sangat terkenal oleh reputasinya. Univeritas kedokteran ini banyak menghasilkan sejumlah dokter terkenal yang menjadi bagian sejarah dunia.

Berikutnya tempat ketiga yang menjadi pilihan saya adalah, Le Mikvé. Yaitu tempat pemandian yahudi, terkenal sebagai salah satu tempat pemandian tertua dan masih utuh seeropa. Sayangnya untuk melihat tempat ini seringkali tutup karena alasan sedang dilakukannya penggalian arkeologi, namun bila anda berkesempatan mendatanginya jangan sampai terlewatkan!

Kemudian dengan berjalan kaki kita mendatangi L'arc de Triomphe, peninggalan bersejarah tahun 1692. Dari sana kita bisa menuju La place royal du Peyrou, di sini kita bisa melihat pemandangan panorama Montpellier. Mata kita akan dipertemukan oleh bangunan panjang dan kokoh yang dulunya berupa jalur perairan yaitu L'aqueduc des Arceaux. Air dibawa melalui perairan ini dari kota tetangga yaitu Gard hingga Herault Montpellier.

Masih banyak tempat lainnya yang bisa didatangi di kota tempat saya berlabuh bersama suami 10 tahun yang lalu ini. Banyak tempat di setiap sudut kota untuk menikmati santapan daerah setempat yang nyaman atau sekadar menikmati secangkir kopi hangat pelepas lelah. Sehari menyibak Montpellier tidaklah cukup. Jangan lupa bila Anda memiliki kendaraan nikmatilah pantai Montpellier yaitu Palavas, kota kecil dengan pantai dan lautan yang asyik untuk disibak mata. Itulah Perancis selatan.....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com