JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) mendesak pihak kepolisian agar menangkap sejumlah selebriti yang diduga terlibat video asusila.
"Kalau polisi tidak menangkap, FPI akan mencari Luna Maya ke rumahnya untuk memenjarakan," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah FPI Habib Salim bin Umar Alatas di Markas Polda Metro Jaya, Senin (14/6/2010).
Salim mengatakan, FPI memberikan waktu satu pekan untuk menangkap penyanyi Nazril Ilham alias Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari yang diduga terlibat dalam rekaman video porno.
"Kita mendesak polisi menangkap ketiganya, bukan hanya penyebar rekamannya saja," ujar Salim seraya menambahkan, polisi juga harus menghukum selebriti lain yang pernah terlibat aksi pornografi.
Selain itu, organisasi masyarakat itu juga meminta polisi untuk merazia penjualan kaset video porno yang beredar di kawasan Glodok, Jakarta Barat, dan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Salim menegaskan, anggota FPI siap dipenjara untuk menangkap selebriti porno apabila polisi tidak menghukum orang terkenal itu.
Saat ini, sejumlah perwakilan anggota FPI diterima Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar untuk menyampaikan tuntutannya itu.
Sebelumnya, tiga rekaman video porno yang diduga melibatkan Ariel dengan Luna Maya berdurasi sekitar dua menit dan enam menit beredar luas.
Tidak lama kemudian rekaman video yang memperlihatkan hubungan intim diduga antara Ariel dan Cut Tari berdurasi delapan menit beredar di tengah masyarakat.
Kasus penyebaran video porno selebriti itu tengah ditangani Polri dan Polda Metro. Ketiga orang terkenal itu statusnya masih menjadi saksi terkait video tersebut. (ANT/EH)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.